Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung Emilia Kusumawati mengatakan bahwa desa yang masuk dalam Program Kampung Iklim (Proklim) di daerahnya meningkat menjadi 200 desa di 2024.
 
"Pada 2024 ini sudah ada sekitar 200 lebih desa di Lampung yang terdaftar dalam aplikasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ikut serta dalam Program Kampung Iklim," ujar Emilia Kusumawati di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan dengan jumlah desa Program Kampung Iklim di 2024 mencapai 200 desa, maka ada kenaikan signifikan dalam pengembangan desa peduli iklim di Provinsi Lampung.

"Saat 2022 baru ada 26 desa yang masuk ke Program Kampung Iklim ini. Kalau tahun ini datanya mencapai 200 desa, tentu sudah meningkat signifikan mencapai 10 kali lipat," katanya.

Dia melanjutkan sebanyak 200 desa Proklim itu sudah diakui dan telah menjalankan secara langsung program adaptasi dan mitigasi efek gas rumah kaca.

"Desa Proklim ini kalau bisa dikembangkan bersama-sama. Jadi tidak hanya pemerintah tetapi juga pelaku usaha, akademisi semua masuk ke situ," ucap dia.

Menurut dia, di Provinsi Lampung telah ada beberapa perusahaan dan BUMN yang sudah mau berkontribusi terhadap perkembangan Desa Proklim, dengan memberi dukungan dalam bentuk penyaluran tanggung jawab sosial untuk desa.

"Meningkatnya jumlah Desa Proklim ini juga dipengaruhi dari adanya bantuan dari dana BPDLH, dan kami selalu berkoordinasi untuk meningkatkan terus jumlah desa yang sadar dan berpraktik langsung memitigasi kerusakan iklim," tambahnya.

Program Kampung Iklim (Proklim) menjadi salah satu cara meningkatkan peranan masyarakat untuk lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan.


Secara nasional pemerintah pusat telah menargetkan di 2024 ini ada 20 ribu kampung iklim yang terbentuk untuk mengurangi berbagai dampak lingkungan.

Sedangkan bagi Provinsi Lampung dengan jumlah desa mencapai 2.654 desa diharapkan 25 persennya atau 664 desa bisa menjadi kampung iklim.



 
 

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024