Bandarlampung (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung memberikan edukasi dan pembukaan rekening saham bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perempuan sebagai langkah strategis memperluas literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal.
"Akses keuangan perempuan saat ini sudah tinggi, namun pemahaman dan keterampilan dalam mengelola keuangan masih perlu ditingkatkan, terutama di sektor pasar modal yang tingkat literasinya relatif rendah," kata Kepala Divisi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 OJK Provinsi Lampung Nurwanto di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan potensi perempuan sebagai penggerak ekonomi sangat besar, dengan indeks inklusi keuangan perempuan mencapai 80,28 persen dan cakupan buka, media, kampanya dan informasi (BMKI) 92,89 persen.
Karena itu, ia mengatakan OJK memberikan edukasi kepada pelaku UMKM perempuan soal pasar modal di Kabupaten Pringsewu, Lampung, termasuk pembukaan rekening saham secara gratis yang difasilitasi oleh BEI dan PT Phintraco Sekuritas.
"Kami berharap pelaku UMKM perempuan dapat mulai berinvestasi secara legal, aman, dan terarah," ujar dia.
Menurutnya, peningkatan literasi dan inklusi keuangan tidak hanya sekadar pencapaian angka, tetapi merupakan pondasi penting bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia berada di angka 66,46 persen dengan inklusi keuangan 80,51 persen, katanya, menjelaskan.
OJK bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) akan terus mempercepat akses akses keuangan masyarakat, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, kata Nurwanto, menambahkan.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung Rinvayanti mengatakan apresiasi atas kolaborasi semua pihak, terutama OJK, dalam mendorong tercapainya target inklusi keuangan daerah sebesar 85,5 persen pada 2025 dan 97,2 persen pada 2045.
"Saat ini jumlah pelaku UMKM lebih dari 46 ribu. Kami berharap mereka (UMKM) melek literasi dan inklusi keuangan yang merupakan merupakan pondasi penting bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat," ujar dia.
Baca juga: OJK nilai ekonomi Indonesia berpeluang tumbuh di semester II 2025
Baca juga: OJK Lampung edukasi pasar modal ke ASN di Tanggamus
Baca juga: OJK sebut potensi keuangan syariah Lampung sangat besar
