Bandarlampung (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung melakukan edukasi pasar modal ke aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Tanggamus, Lampung.
"Kami menggandeng Pemkab Tanggamus dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk kegiatan product matching dan edukasi pasar modal secara hybrid yang ditujukan kepada 1.000 peserta yang hadir langsung maupun online yang berasal dari ASN, tenaga pendidik, perangkat daerah, dan perangkat desa," kata Kepala Divisi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 OJK Provinsi Lampung Indah Puspitasari, dalam keterangannya di Bandarlampung, Rabu.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional TPAKD yang bertujuan memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang legal dan aman, termasuk pasar modal.
“OJK ta hanya mengatur dan mengawasi lembaga jasa keuangan, tetapi juga memiliki fungsi perlindungan konsumen. Salah satu bentuk nyatanya adalah penguatan literasi dan inklusi melalui TPAKD. Kami percaya, peningkatan inklusi keuangan sebesar 1 persen dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah hingga 0,65 persen," katanya.
Karena itu, lanjutnya, sektor pasar modal menjadi fokus literasi tahun ini, untuk melindungi masyarakat dari praktik investasi ilegal dan pinjaman online yang menjerat.
Dalam kesempatan tersebut, puluhan peserta telah difasilitasi pembukaan rekening saham gratis oleh BEI dan Phintraco Sekuritas. Peserta diharapkan dapat mulai belajar berinvestasi secara legal, serta menjadi agen edukasi di lingkungan ASN dan masyarakat.
Materi edukasi disampaikan oleh narasumber dari OJK, BEI, dan perusahaan sekuritas, melalui topik seperti waspada investasi ilegal, pengenalan saham, serta pemanfaatan teknologi keuangan digital.
Staf Ahli Gubernur Lampung Achmad Saefulloh, mengungkapkan bahwa ASN memiliki peran strategis dalam menyebarkan informasi keuangan yang benar kepada masyarakat.
"Dengan jumlah ASN Tanggamus sekitar 5.196 orang, mereka menjadi segmen penting untuk perluasan inklusi keuangan," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa literasi keuangan bukan sekadar soal keuntungan investasi, tetapi kemampuan memahami dan mengelola risiko keuangan secara bijak.
