Bandarlampung (ANTARA) - Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengatakan pihaknya bersama TNI siap bersinergi berpatroli bersama dalam menangani kasus perambahan hutan di wilayahnya.
"Kami dari Polda Lampung dan unsur TNI siap bersinergi menurunkan petugas untuk bersama-sama berpatroli memberi pemahaman ke masyarakat agar tidak terjadi lagi perambahan hutan," ujar Irjen Pol Helmy Santika di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mengurangi juga kasus konflik antara satwa liar dan manusia di wilayahnya.
"Sosialisasi ini akan dilakukan dengan cara yang baik, supaya masyarakat paham dan sadar untuk keluar dari kawasan hutan," katanya.
Ia menjelaskan upaya-upaya sinergi antara TNI dan Polri dalam mencegah interaksi negatif antara satwa liar dan manusia tersebut pun akan tetap menekankan upaya persuasif dan humanis.
"Kita akan terus cari solusi terbaik, dan kegiatan sosialisasi ke masyarakat akan terus dilakukan sampai mereka mengerti dan paham. Di lokasi yang banyak perambah kita akan upayakan secara persuasif direlokasi atau dipulangkan, serta akan ada restrukturisasi dan rehabilitasi tanaman kembali dan kalau masih membandel akan ada langkah penegakan hukum," ucap dia.
Menurut dia, dalam upaya menjaga hutan dan patroli tersebut nantinya akan mengikutsertakan masyarakat, hal tersebut sekaligus sebagai bentuk edukasi untuk menjaga ekosistem.
"Satwa endemik yang ada ini semakin sedikit, jadi harus dijaga. Dan masyarakat agar tidak merambah harus bisa mendapatkan kehidupan sejahtera di desanya solusi ini yang sedang kita siapkan bersama pihak terkait," tambahnya.
Baca juga: Polda Lampung tingkatkan patroli rutin untuk cegah aksi premanisme
Baca juga: Kapolda Lampung: Opsi relokasi perambah hutan dilakukan secara persuasif
Baca juga: Kapolda Lampung minta masyarakat sukseskan PSU Pesawaran
