Lampung Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengimbau kepada warga untuk waspada terhadap penyebaran nyamuk penular Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, serta menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Basuki Didik Setiawan, di Kalianda, Sabtu, mengatakan bahwa dengan cuaca yang saat ini masih sering tidak menentu dapat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk secara cepat.
"Kami dari pihak Dinas Kesehatan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada DBD, mengingat saat ini khususnya di Lampung Selatan cuaca masih tidak beraturan, kadang malam masih sering hujan yang membuat selokan dan tempat-tempat yang lembab tergenang air, sehingga mempercepat pembiakan nyamuk," kata dia.
Ia mengatakan bahwa penyebab utama keberadaan nyamuk penyebar penyakit DBD adalah hidup di lingkungan yang kurang bersih, sehingga penerapan pola hidup sehat sangat penting dilakukan khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Karena itu, untuk mencegah semakin banyaknya warga yang tertular DBD, pihaknya selalu meminta dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan melalui 3 M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur.
Kemudian, katanya pula, tidak hanya 3 M, masyarakat juga harus selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Selalu meningkatkan peran masyarakat dengan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3 M Plus seminggu sekali Menguras, Menutup, Mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk," ujar dia pula.
Selain itu, dia menambahkan, untuk mencegah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD, masyarakat bisa melakukan pencegahan seperti mengoleskan cairan anti nyamuk di beberapa bagian tubuh saat beraktivitas di dalam dan luar rumah maupun hendak tidur.
Sebelumnya, Dinkes Kabupaten Lampung Selatan mencatat sebanyak 62 kasus DBD di daerah itu dari awal Januari hingga April 2023.
"Untuk jumlah kasus DBD, pihak kami telah mencatat selama bulan awal Januari hingga April 2023 terdapat 62 kasus DBD yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan," kata dia pula.
Ia menyebutkan, dari puluhan kasus DBD di Lampung Selatan, terlihat peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada bulan Maret 2023.
"Rinciannya pada Januari ada 8 kasus, Februari ada 15 kasus, Maret ada 27 kasus, dan April sebanyak 12 kasus DBD," ujar dia lagi.
Dia menjelaskan, dalam mencegah dan mengantisipasi adanya lonjakan kasus DBD di wilayah ini, pihaknya akan melakukan penanganan untuk memberantas sarang nyamuk serta gencar melakukan sosialisasi tentang penerapan hidup bersih dan sehat.
"Untuk menghadapi pergantian musim, ada potensi meningkatnya kasus DBD, jadi kami gencar melakukan pencegahan dengan melakukan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Pemantauan Jentik Berkala (PJB), dan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan melakukan fogging focus bila sesuai kriteria hasil PE untuk memutuskan rantai penularan," katanya.
Ia mengatakan, apabila masyarakat ada yang mengalami panas, demam tanpa sebab yang jelas, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
"Apabila ada gejala demam dan setelah berobat tidak ada perubahan, segera datang kembali ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut apakah terkena DBD, dan apalagi di sekitar tempat tinggal sudah ada yang terkena DBD," katanya pula.
Baca juga: Dinkes Lampung Selatan sebut ada 26 kasus DBD mulai Januari sampai dengan Maret 2023
Baca juga: Januari--April 2023 Dinkes Lampung Selatan temukan 62 kakus DBD