Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat tengah membudidayakan pisang asli setempat yang dikenal dengan nama "Loka Pere" di Kabupaten Majene untuk meningkatkan ekonomi daerah.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Safaruddin di Mamuju, Jumat mengatakan telah menjalin kerja sama dengan Balai Pengkajian Tenologi Pertanian (BPTP) Sulbar, dengan menggelar forum group discussion hasil penelitian kajian kandungan nutrisi pisang Loka Pere.Ia mengatakan dalam diskusi yang memperkenalkan kandungan nutrisi yang tinggi dalam pisang loka pere juga menghadirkan Bank Indonesia dan Kadin Sulbar.
"Hasil penelitian menyebutkan pisang Loka Pere memiliki kandungan kalium dan nutrisi tinggi bahkan lima kali lipat dari pisang biasa atau makanan bernutrisi lainnya," katanya.
Oleh karena itu pisang lokal tersebut sangat berpotensi dikembangkan meningkatkan ekonomi daerah karena akan diminati masyarakat Indonesia.
"Pisang Loka Pere yang berkembang di Sulbar dan tidak ditemukan di provinsi lain di Indonesia, ini sangat luar biasa karena Sulbar memiliki komoditi pangan berupa pisang yang akan diminati pasar pangan negara ini, karena kandungannya yang luar biasa," katanya.
Sehingga ia menyampaikan, Pemprov Sulbar tengah mempersiapkan lahan lahan seluas 2.500 hektar untuk pengembangan Loka Pere di Kabupaten Majene.
"BI dan Kadin Sulbar telah menyatakan siap untuk membantu pengembangan Loka Pere nantinya sehingga diharapkan seluruh pihak dapat bersama secara masif, mengembangkan komoditi tersebut untuk kemajuan daerah," katanya.
Ia menyampaikan dengan mengembangkan Loka Pere dalam program jangka panjang maka akan menjadi komoditi andalan Sulbar di sektor pangan, dan akan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah dan ekonomi daerah.