Kadin Lampung menjajaki investasi peternakan sapi di Sumbar

id peternakan sapi kadin

Kadin Lampung menjajaki investasi peternakan sapi di Sumbar

Gubernur Sumbar Mahyeldi (kiri) bertemu pengurus Kadin Lampung Ginta Wiryasenjaya (kanan). (Antara/HO-Pemprov Sumbar)

Padang (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin ) Lampung menjajaki potensi investasi ternak sapi di Sumatera Barat untuk mengisi kebutuhan lokal dan Timur Tengah.

"Kami tertarik untuk berinvestasi peternakan sapi di Sumbar karena informasinya di sini masih kekurangan kebutuhan daging untuk produksi rendang. Ini sebuah potensi," kata perwakilan Kadin Lampung Ginta Wiryasenjaya di Padang, Minggu.

Ia mengatakan pihaknya juga mendapatkan kerja sama untuk ekspor daging sapi ke Timur Tengah. Jika investasi di Sumbar berjalan, maka sebagian akan diekspor.

"Kami berharap dukungan dari Pemprov Sumbar untuk hal ini diantaranya untuk perizinan dan lahan," kata Ginta yang merupakan salah seorang perantau Minang yang berhasil di Lampung.

Ia menilai berinvestasi di Sumbar tepat untuk komoditas daging sapi bila orientasinya ekspor ke Timur Tengah karena jarak dari sumbar ke Timur Tengah lebih dekat jika dibandingkan dengan Lampung sehingga biaya bisa lebih murah juga.

Dengan demikian harga komoditas juga bisa bersaing dengan produk dari daerah lain.

"Itu makanya kami berharap kalau ada lahannya tidak terlalu jauh dari pelabuhan," ujarnya.

Selain peternakan sapi, Ginta yang merupakan perantau asal Malalak Kabupaten Agam juga berharap dukungan untuk membangun destinasi wisata religi di kampung halamannya.

"Kami meminta dukungan untuk memasukkan peruntukan daerah Malalak sebagai kawasan wisata religi dalam RTRW provinsi Sumbar," katanya.

Menanggapi hal itu Gubernur Sumbar Mahyeldi menyambut keinginan dari Kadin Lampung tersebut.

Ia mengatakan sejak awal memang berupaya untuk mengajak para perantau yang sukses di luar untuk bersama membangun Sumbar, salah satunya dengan berinvestasi.

"Dalam beberapa kesempatan ke luar daerah kami selalu menyempatkan untuk bertemu perantau. Salah satu tujuannya memang membawa investasi ke daerah," katanya.

Ia menilai jika investasi itu adalah investor yang merupakan perantau Minang, maka akan lebih mudah untuk diterima oleh masyarakat setempat.

"Kita akan fasilitasi diantaranya untuk perizinan akan di dibantu, dipermudah," katanya.