Bandarlampung, Lampung (ANTARA) - Provinsi Lampung menerima alokasi program Ayam Merah Putih sebagai upaya pengembangan sektor peternakan di daerah yang diberikan kepada 60 kelompok peternak di provinsi tersebut.
"Program peternakan dari pemerintah pusat yang akan berlangsung di Lampung kali ini adalah program Ayam Merah Putih. Dan Lampung mendapatkan alokasi untuk 60 kelompok peternak, kegiatan ini dilakukan oleh pusat, tidak melalui dinas peternakan. Melainkan melalui instansi vertikal Kementerian Pertanian yaitu Balai Veteriner yang langsungnya melakukan pengadaan, serta penganggaran," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung Lili Mawarti di Bandarlampung, Lampung, Senin.
Ia mengatakan Dinas Peternakan Provinsi Lampung hanya bertugas dalam membantu proses verifikasi calon petani dan calon lokasi (CPCL).
Selain itu, melakukan review atas kelompok peternak penerima program, yang sebelumnya sudah ditentukan dari pusat, untuk memastikan telah memenuhi syarat menerima program Ayam Merah Putih.
"Sebanyak 60 kelompok peternak tersebut tersebar di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Timur, Waykanan, dan Lampung Utara. Kemudian di masing-masing kabupaten, satu kelompok peternak akan mendapatkan 600 ekor ayam untuk diternakkan," ucap dia.
Ia mengatakan saat ini tahapan pelaksanaan program Ayam Merah Putih masuk dalam tahap pembangunan kandang dan penyediaan pakan.
"Pembangunan kandang tersebut tersebar di Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 16 unit kandang, Tulang Bawang ada 19 unit kandang, Lampung Timur ada 15 unit kandang. Selanjutnya, nanti ada pembangunan kandang di Kabupaten Mesuji sebanyak enam kandang, Lampung Utara empat sampai enam unit kandang, dan di Waykanan satu unit kandang yang sedang berjalan proses pembangunannya," katanya.
Dia menjelaskan jenis ayam yang akan dikembangkan adalah ayam layer atau ayam petelur.
"Salah satu tujuan program Ayam Merah Putih ini adalah bisa membantu penyediaan bahan baku di dapur-dapur makan bergizi gratis atau dijual ke BUMDes dan koperasi desa. Lalu, untuk menambah kebutuhan pemenuhan konsumsi telur bagi pencegahan stunting dan meningkatkan pendapatan kelompok ternak di daerah," tambahnya.
Menurut dia, program tersebut dilaksanakan pada November ini atau awal Desember 2025, karena masih dalam proses pengadaan Balai Veteriner.
"Melalui kegiatan tersebut diharapkan peternakan terus berkembang, sebab perkembangbiakan ayam petelur cukup cepat, sehingga manfaat bisa langsung dirasakan. Ayam petelur itu setelah dirawat selama 16 pekan sudah siap bertelur, jadi setelah dua hingga empat minggu dipelihara kelompok peternak ayam sudah mulai bertelur dan manfaat langsung dirasakan," kata dia.
Ia mengatakan untuk bantuan pakan pun akan segera diberikan oleh Balai Veteriner kepada peternak setelah pembangunan kandang selesai.
"Karena semuanya dari Balai Veteriner jadi dinas hanya membantu melakukan verifikasi, kemudian nanti kita lakukan pendampingan pembinaan ke kelompok ternak. Kami berharap dengan program ini maka ada pemberdayaan kelompok peternak di daerah untuk terus produktif untuk mendukung terbentuknya rantai pasok peternakan yang baik," ujar dia.
