Pegawai positif, Satgas COVID-19 Metro minta Chandra tutup sementara

id Covid19

Pegawai positif, Satgas COVID-19 Metro minta Chandra tutup sementara

Kabid Penegakan Perda Satpol PP Kota Metro Yosep Nanotaek. (Antaralampung.com/Hendra Kurniawan)

Mereka juga minta surat resmi sebagai dasar penutupan. Saat ini sedang kita buatkan. Kalau bisa hari ini akan langsung kita tutup, ujarnya
Metro (ANTARA) - Satgas COVID-19 Kota Metro, Lampung, meminta Chandra Departement Store Metro untuk tutup sementara menyusul salah satu pegawai di pusat perbelanjaan tersebut dinyatakan positif COVID-19.

Kepala Bidang Penegak Peraturan Daerah (Perda) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro, Yosep Nanotaek di Metro, Rabu, mengatakan, penutupan sementara ini untuk mengurangi angka penyebaran virus tersebut di Kota Metro, mengingat pengunjung pusat perbelanjaan tersebut cukup ramai. 

"Di Peraturan Wali Kota itu sudah jelas dan kami juga sudah konsultasi dengan tim kesehatan. Karena itu kami minta untuk ditutup sementara selama 3x24 jam, agar tidak terjadi lagi penyebaran COVID-19," katanya. 

Baca juga: Pemkot Metro akan koordinasi dengan Dinkes Lampung terkait vaksin COVID-19

Pihaknya, mengaku sudah bertemu dengan manager Chandra Metro untuk memberitahukan terkait dengan penutupan sementara pusat perbelanjaan tersebut. 

"Sudah tadi. Mereka minta waktu untuk komunikasi dengan pimpinan yang diatasnya lagi. Mereka juga minta surat resmi sebagai dasar penutupan. Saat ini sedang kita buatkan. Kalau bisa hari ini akan langsung kita tutup," ujarnya.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Metro bertambah

Pegawai Chandra yang positif COVID-19 yakni berinisial Y (22) warga Ganjarasri, Metro Barat. Pasien pada 21 Desember mengeluh kurang sehat dan kehilangan indra penciuman dan melakukan tes cepat mandiri sebanyak dua kali dengan hasilnya reaktif. Yang bersangkutan kemudian di tes usap pada 30 Desember dan pada  4 Januari hasilnya positif COVID-19. 

Saat ini, tim kesehatan masih melakukan tracing kepada orang yang pernah kontak dengan pasien tersebut. Pihaknya juga mengimbau siapapun yang pernah kontak dengan pasien tersebut agar segera melapor ke tim kesehatan.