Mukhlis Basri Isi Kultum Tarawih

id Mukhlis Basri Isi Kultum, Kultum Tarawih Mukhlis Basri, Mukhlis Basri

Mukhlis Basri Isi Kultum Tarawih

Drs H Mukhlis Basri MM saat mengisi kultum Salat Tarawih di Masjid Baiturohim Perum Korpri Bandarlampung, Kamis (24/5). (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Drs H Mukhlis Basri MM mengisi kuliah tujuh menit (kultum) Salat Tarawih di Masjid Baiturohim Perum Korpri Bandarlampung, Kamis (24/5).

Dalam kultumnya itu, Mukhlis Basri yang juga mantan Bupati Lampung Barat dua periode itu mengingatkan jemaah untuk menjauhi berita palsu (hoaks). “Belakangan, masyarakat Indonesia seolah gandrung dengan berita palsu, bohong atau yang kita kenal dengan istilah hoaks,” kata Mukhlis.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung itu mengatakan, konten berita bohong bisa dengan mudah ditemukan terutama pada platform media sosial. “Berita palsu atau hoaks dalam Islam posisinya jelas, yaitu haram,” ujarnya lagi.

Namun, lanjut Mukhlis, belum banyak orang yang bersedia melakukan kroscek informasi untuk mengetahui apakah informasi yang diterimanya asli atau palsu. Menurutnya, kemalasan klarifikasi (tabayun) itulah yang menyebabkan bibit hoaks tersemai dengan pesat.

“Allah SWT tegas memerintahkan kita untuk melakukan kroscek atas informasi atau berita yang kita dapatkan. Perintah Allah SWT untuk meneliti suatu informasi agar kita tidak terkena musibah yang hanya akan membuat kita menyesal,” katanya lagi.

Menurut Mukhlis, hoaks amat berpotensi menjadi alat pemecah belah bangsa. Dengan menyebar sebanyak-banyaknya hoaks terutama tentang isu yang sensitif, Mukhlis berujar, maka gesekan antarmasyarakat makin panas.

"Silang argumen dan adu cacian pun terjadi. Masyarakat dibuat menjadi saling tidak percaya, antarinstitusi saling mencurigai, dan target utamanya adalah membuat masyarakat kehilangan kepercayaan dan kepatuhan kepada pemerintah,” katanya pula.

Mukhlis mengajak masyarakat untuk berbaik sangka, menjauhi pergunjingan, fitnah, dan kebohongan. Bila hoaks dijauhi dan perbuatan baik diperbanyak, kata Mukhlis, maka Indonesia akan semakin baik dan bangsa Indonesia akan terjaga dari fitnah, musibah, dan bencana perpecahan.

“Semoga, Allah selalu memberkati dan melindungi kita semua dari bahaya berita bohong dan fitnah,” kata Mukhlis pula.