Neraca Perdagangan Lampung Surplus

id bandarlampung inflasi, yeane irmaningrum, kepala bps

Neraca Perdagangan Lampung Surplus

Kepala BPS lampung Yeane Irmaningrum. (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung pada September 2017 mengalami surplus, yaitu sebesar 52,09 juta dolar AS0.

"Nilai itu, ekspor Provinsi Lampung pada periode itu lebih tinggi dari impor," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa neraca perdagangan September 2017 yang mengalami surplus adalah Uni Eropa sebesar 94,75 juta dolar dan ASEAN sebesar 9,66 juta dolar, sedangkan negara utama lainnya justru mengalami defisit sebesar 53,31 juta dolar.

Menurutnya, nilai total ekspor Provinsi Lampung pada September 2017 mencapai 300 juta dolar Amerika Serikat atau mengalami penurunan sebesar 20,09 persen dibandingkan ekspor Agustus 2017.

"Namun demikian, ekspor September 2017 ini jika dibandingkan dengan peroe yang sama tahun lalu masih mengalami kenaikan sebesar 14,51 persen," katanya.

Ia mengatakan bahwa lima golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada September 2017 yaitu lemak dan minyak hewan/nabati, kopi, teh, dan rempah-rempah, baru bara, olahan dari buah-buahan/sayuran serta karet.

Yeane menjelaskan, dua golongan barang utama pada September dibandingkan Agustus 2017 yaitu lemak dan minyak hewan/nabati serta kopi, teh dan rempah-rempah mengalami penurunan masing-masing sebesar 40,70 persen dan 24,33 persen.

Ia menambahkan sedangkan kenaikan ekspor September 2017 terhadap Agustus terjadi pada tiga golongan barang utama tersebut yaitu batu bara naik 277,41 persen, olahan dari buah-buahan/sayuran naik 16,65 persen, dan karet dan barang dari karet naik 5,36 persen.

Sementara, nilai impor Provinsi Lampung, pada September 2017 mencapai 247,91 juta dolar Amerika Serikat atau mengalami peningkatan sebesar 44,03 persen dibanding Agustus 2017.

"Nilai impor September 2017 tersebut lebih tinggi 35,92 juta dolar atau naik 16,94 persen jika dibanding September 2016 yang tercatat 211,99 juta dolar," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung itu.

Ia mengatakan kenaikan impor pada September 2017 ini terjadi pada empat golongan barang utama yaitu gula dan kembang gula naik 3.747,22 persen.

Kemudian, biji-bijian berminyak naik sebesar 1.363,25 persen, binatang hidup naik sebesar 35,10 persen, dan mesin-mesin/pesawat mekanik naik sebesar 11,07 persen.

"Penurunan impor dalam hal ini hanya terjadi pada golongan ampas/sisa industri makanan yang turun sebesar 57,82 persen," ujarnya.

(ANTARA)