Bandarlampung (ANTARA) - Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Wahyu Hidayat mengatakan bahwa pelatihan tim reaksi cepat (TRC) secara berkala di 15 kabupaten/kota dapat memperkuat kaji cepat kebencanaan di daerah.
"Tim reaksi cepat sebenarnya terbagi menjadi dua, yakni tim reaksi cepat multi sektor dan tim reaksi cepat dari BPBD. Semua tim ini memiliki tujuan yang sama, yakni memberi respons cepat saat terjadi bencana alam," kata Wahyu Hidayat di Bandarlampung, Selasa.
"Tim reaksi cepat sebenarnya terbagi menjadi dua, yakni tim reaksi cepat multi sektor dan tim reaksi cepat dari BPBD. Semua tim ini memiliki tujuan yang sama, yakni memberi respons cepat saat terjadi bencana alam," kata Wahyu Hidayat di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan selain bertujuan untuk merespons cepat saat terjadi bencana alam, tim reaksi cepat juga bertugas untuk melakukan kaji cepat.
"Tim reaksi cepat dari BPBD ini bertugas melakukan kaji cepat untuk menghitung kerugian serta kerusakan. Sebab, kaji cepat ini menjadi dasar penentuan status bencana," katanya.
Dia menjelaskan dengan penentuan status bencana dengan cepat, dapat menjadi cara mempercepat penanganan bencana di daerah terdampak bencana.
"Tim reaksi cepat ini terus dilatih dalam peningkatan kecakapan dan ketrampilannya secara berkala. Beberapa waktu lalu pelatihan ini dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang," ucap dia.
Menurut dia, tim reaksi cepat BPBD tersebut akan turun secara sigap ke berbagai daerah untuk menangani bencana dengan skala kecil ataupun besar.
"Kalau bencana skala kecil dan membutuhkan respons cepat, mereka yang jalan duluan. Namun, kalau bencana lebih dari satu hari penanganannya, tim respons cepat multi sektor yang turun, karena membutuhkan penanganan lebih luas," tambahnya.