Bandarlampung (ANTARA) - Balai Karantina Lampung memberi saran kepada masyarakat dalam memilih hewan kurban yang baik untuk Idul Adha 1445 Hijriah.
"Ada sejumlah saran bagi masyarakat terkait pemilihan hewan kurban agar ternak yang dipilih layak serta dalam kondisi yang baik untuk berkurban," ujar Kepala Karantina Satuan Pelayanan Pelabuhan Bakauheni Akhir Santoso di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan hal pertama harus diperhatikan, yakni memastikan hewan kurban sehat dengan ciri utama ternak tampak lincah, aktif, dan gemuk.
"Kemudian pastikan hewan kurban cukup umur, di mana untuk kerbau dan sapi lebih dari dua tahun, domba serta kambing lebih dari satu tahun. Ini bisa dilihat dari bentuk gigi atau tanduknya," katanya.
Dia mengatakan panitia penyelenggara kurban harus memastikan lokasi penampungan ternak ada tempat berteduh, pakan dan air minum yang cukup, 12 jam sebelum pemotongan hewan kurban dipuasakan namun tetap diperbolehkan untuk meminum air.
"Kemudian saat penyembelihan pastikan di lokasi tersebut ada lubang untuk menampung darah, peralatan dan saran pendukung pun tersedia terutama pisau yang tajam," ucap dia.
Ia mengatakan proses pengolahan daging hewan kurban harus didukung alat yang bersih, semua anggota panitia kurban wajib mengetahui alur penyediaan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
"Langkah-langkah lainnya yaitu saat penyembelihan, pastikan penyembelih hewan kurban yang berpengalaman, mempunyai sertifikat juru sembelih halal, ketajaman pisau sembelih diperhatikan, jangan menyiram air ke leher bekas sayatan karena ternak akan merasa perih. Dan pastikan hewan kurban mati secara sempurna dengan dicek refleks pupil mata," ujarnya.
Dia mengatakan tim pencacah daging dipastikan menggunakan pisau tajam, menggunakan talenan yang aman khusus untuk daging, mengusahakan mencacah daging di atas meja, menggunakan sarung tangan plastik, potongan daging dalam ukuran besar 0,5 kilogram, memakai alas plastik bening bukan karpet plastik berwarna dan tidak merokok saat bekerja.
"Sedangkan untuk pengemasan daging kurban pastikan menggunakan kantong plastik bening bukan hitam, lalu satu kantong satu jenis daging kurban jangan dicampur antara daging sapi dengan daging kambing, kemudian jeroan dipisah dalam kantong tersendiri, daging kurban segera didistribusikan karena daging mudah rusak, dan pastikan daging kurban tidak kotor," ucap dia.
Baca juga: Karantina Lampung: Terjadi peningkatan lalu lintas ternak pada Mei
Baca juga: Jelang Idul Adha, Balai Karantina Lampung perketat lalulintas hewan kurban
Baca juga: PDHI Lampung minta penjual hewan kurban perhatikan kebersihan lapak
"Ada sejumlah saran bagi masyarakat terkait pemilihan hewan kurban agar ternak yang dipilih layak serta dalam kondisi yang baik untuk berkurban," ujar Kepala Karantina Satuan Pelayanan Pelabuhan Bakauheni Akhir Santoso di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan hal pertama harus diperhatikan, yakni memastikan hewan kurban sehat dengan ciri utama ternak tampak lincah, aktif, dan gemuk.
"Kemudian pastikan hewan kurban cukup umur, di mana untuk kerbau dan sapi lebih dari dua tahun, domba serta kambing lebih dari satu tahun. Ini bisa dilihat dari bentuk gigi atau tanduknya," katanya.
Dia mengatakan panitia penyelenggara kurban harus memastikan lokasi penampungan ternak ada tempat berteduh, pakan dan air minum yang cukup, 12 jam sebelum pemotongan hewan kurban dipuasakan namun tetap diperbolehkan untuk meminum air.
"Kemudian saat penyembelihan pastikan di lokasi tersebut ada lubang untuk menampung darah, peralatan dan saran pendukung pun tersedia terutama pisau yang tajam," ucap dia.
Ia mengatakan proses pengolahan daging hewan kurban harus didukung alat yang bersih, semua anggota panitia kurban wajib mengetahui alur penyediaan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
"Langkah-langkah lainnya yaitu saat penyembelihan, pastikan penyembelih hewan kurban yang berpengalaman, mempunyai sertifikat juru sembelih halal, ketajaman pisau sembelih diperhatikan, jangan menyiram air ke leher bekas sayatan karena ternak akan merasa perih. Dan pastikan hewan kurban mati secara sempurna dengan dicek refleks pupil mata," ujarnya.
Dia mengatakan tim pencacah daging dipastikan menggunakan pisau tajam, menggunakan talenan yang aman khusus untuk daging, mengusahakan mencacah daging di atas meja, menggunakan sarung tangan plastik, potongan daging dalam ukuran besar 0,5 kilogram, memakai alas plastik bening bukan karpet plastik berwarna dan tidak merokok saat bekerja.
"Sedangkan untuk pengemasan daging kurban pastikan menggunakan kantong plastik bening bukan hitam, lalu satu kantong satu jenis daging kurban jangan dicampur antara daging sapi dengan daging kambing, kemudian jeroan dipisah dalam kantong tersendiri, daging kurban segera didistribusikan karena daging mudah rusak, dan pastikan daging kurban tidak kotor," ucap dia.
Baca juga: Karantina Lampung: Terjadi peningkatan lalu lintas ternak pada Mei
Baca juga: Jelang Idul Adha, Balai Karantina Lampung perketat lalulintas hewan kurban
Baca juga: PDHI Lampung minta penjual hewan kurban perhatikan kebersihan lapak