Dompet Dhuafa bersama PT POS Properti Indonesia salurkan daging kurban di NTT

id PT Pos Indonesia, Dompet Dhuafa, Program Tebar Hewan Kurban,Nusa Tenggara Timur

Dompet Dhuafa bersama PT POS Properti Indonesia salurkan daging kurban di NTT

PT Pos Properti Indonesia berkolaborasi bersama Dompet Dhuafa pada momen kurban di tahun 2025 ini. Melakukan penyaluran empat ekor sapi dengan total penerima manfaat lebih dari 300 KK di daerah Oeseli, Oelaba dan Pulau Ndao, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Nusa Tenggara Timur (ANTARA) - CSR PT Pos Properti Indonesia berkolaborasi bersama Dompet Dhuafa pada momen kurban di tahun 2025 ini. Melakukan penyaluran empat ekor sapi dengan total penerima manfaat lebih dari 300 KK di daerah Oeseli, Oelaba dan Pulau Ndao, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rote Ndao sendiri merupakan pulau terluar bagian selatan Indonesia yang langsung berbatasan dengan negara Australia. Sebagian besar warga muslim di Rote Ndao, mendiami pesisir yang ada di pulau tersebut, dengan total 11 masjid yang ada di pulau Rote Ndao. Keberagaman dan kerukunan di pulau ini sangat indah, PT POS Properti Indonesia berharap kurban ini memberikan kebermanfaatan untuk warga, yang berhak menerima daging kurban di Rote Ndao.

“Ini adalah proses penyembelihan hewan kurban di Desa Oeseli, dimana saat menyembelih hewan kurban ditutupi kain kepala sapinya, karena seperti permintaan Nabi Ismail a.s kepada ayahnya Nabi Ibrahim a.s, ia ingin ketika dikurbankan maka wajahnya ditutupi kain dan matanya tertutup,” tutur bapak Ahmad Saleh, salah satu pemuka agama di Desa Oeseli.

Salah satu kurban PT Pos Properti Indonesia disalurkan di Desa Oeseli. Oeseli sendiri terletak di ujung Pulau Rote, dimana mata pencaharian warganya rata-rata sebagai nelayan dan pengolah berbagai hasil alam yang berada di daerah pesisir. Di desa tersebut juga terdapat satu masjid yang menjadi salah satu titik penyaluran kurban.

Salah satu keluarga pencari ikan di laut, adalah keluarga Ibu Saliha. Ia bercerita tinggal bersama anak-anaknya yang juga nelayan, sementara ibu Saliha sendiri kadang membuat kerajinan tangan jika ada yang pesan dari daun kelapa yang dikeringkan. Jika sedang tidak ada pesanan, ibu Saliha mencari kayu di hutan dekat pantai bersama ibu-ibu disana, dengan berjalan kaki.

Saliha bercerita jika ketika di laut angin sedang kencang dan tidak bisa melaut, maka hanya makan nasi tanpa lauk apapun. Karena tidak ada pemasukan dari mencari ikan.

“Pokoknya lama, bisa satu tahun atau saat kurban, atau saat ada pesta saja keluarga bisa makan daging sapi. Saya senang keluarga bisa makan daging, daging kurban ini akan ditumis atau dimasak untuk keluarga,” ungkapnya.

Saliha dan warga masyarakat lainnya di pesisir Oeseli sangat bahagia dengan adanya kurban di desa mereka.

“Terimakasih banyak PT Pos Properti Indonesia dan Dompet Dhuafa atas kurbannya, doa-doa banyak kami panjatkan untuk PT Pos Properti Indonesia,” tutur Saliha.

Pewarta :
Editor : Agus Wira Sukarta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.