Tanggamus (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung tercatat menangani sebanyak 207 kasus diare selama bulan Ramadhan hingga Lebaran 2024.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tanggamus Bambang Sutejo mengatakan, dari hasil pendataan oleh petugas, jumlah kasus diare masih cukup tinggi di wilayah tersebut.

"Berdasarkan laporan petugas surveilans untuk kasus diare pada pelaporan mingguan puskesmas tidak terjadi peningkatan, untuk kasus diare dari tanggal 1 sampai 7 April berjumlah 117 kasus, dan pada 8 sampai 14 April 2024 berjumlah 90 kasus," kata Bambang Sutejo, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Sabtu.

Ia mengatakan, kasus diare di wilayah ini relatif tinggi, karena itu pihaknya menyediakan vaksin rotavirus (RV) sebagai pencegahan diare pada anak bayi yang dapat mengganggu tumbuh kembang yang di antaranya penyebab kekerdilan atau biasa disebut stunting.

"Jadi memang untuk vaksin rotavirus itu sudah tersedia di puskesmas untuk pencegahan diare kepada anak bayi," kata dia.

Kemudian, ia menjelaskan, pemberian vaksin rotavirus sebanyak tiga dosis dengan dosis pertama untuk bayi berusia 2 bulan, kemudian dosis kedua usia 3 bulan dan dosis ketiga saat bayi berusia 4 bulan.

Menurut dia, pemberian imunisasi rotavirus dengan sasaran bayi sudah dimulai di seluruh wilayah Kabupaten Tanggamus.

"Untuk vaksin rotavirus itu sudah tersedia di posyandu, dan puskesmas dan pemberiannya secara gratis atau tidak dipungut biaya," katanya.

Vaksin rotavirus tersebut berguna untuk pencegahan penyakit diare berat yang biasanya diderita oleh bayi. Oleh karena itu, sangat penting bagi bayi untuk diimunisasi guna menjegal penyakit itu.

Dia mengungkapkan, imunisasi rotavirus penting untuk mencegah stunting dan kematian pada bayi akibat diare berat.

Bambang memastikan keamanan vaksin rotavirus secara rutin ditelaah oleh Global Advisory Committee for Vaccine Safety (GACVS) dan vaksin ini menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah keamanan yang serius.

Imunisasi/suntikan ganda juga aman diberikan kepada anak, karena melindungi anak, meningkatkan efisiensi, dan menyebabkan keseluruhan kunjungan vaksinasi lebih sedikit, tambahnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2023 pihaknya telah berhasil menangani kasus diare sebanyak 3.607 kasus.

Baca juga: Dinkes Tanggamus minta warga terapkan PSN cegah Kasus DBD

Baca juga: Tanggamus tangani 17 kasus gigitan hewan penular rabies

Baca juga: Dinkes Tanggamus minta warga terapkan 3M Plus cegah DBD


Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Satyagraha
Copyright © ANTARA 2024