Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan kantor bahasa untuk melakukan digitalisasi naskah kuno guna menambah koleksi digital naskah tentang budaya daerah.
"Sekarang ini, rata-rata koleksi referensi mengenai budaya lokal Lampung seperti naskah kuno belum ada bentuk digitalnya, sehingga di 2024 ini akan dilakukan digitalisasi naskah kuno sekaligus layanan digital bagi koleksi referensi umum," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Riski Sofyan di Bandarlampung, Sabtu.
Ia berkeinginan kearifan lokal dan budaya Lampung ini bisa terpajang secara digital dan masyarakat bisa membacanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan universitas, Kantor Bahasa Provinsi Lampung, untuk menerjemahkan naskah kuno ke Bahasa Indonesia sekaligus mendigitalisasinya.
Ia menyampaikan bahwa digitalisasi naskah kuno dan penyediaan layanan perpustakaan digital dilakukan untuk memudahkan warga mengakses bacaan, termasuk bacaan tentang sejarah dan budaya daerah Lampung.
"Jadi nanti masyarakat tinggal memindai barcode dan langsung bisa akses enam ribu koleksi tentang Lampung," katanya.
"Memang tidak mudah untuk mengumpulkan enam ribu koleksi digital, sehingga nanti selain dengan universitas, dan kantor bahasa kami juga akan bekerja sama dengan para penulis, budayawan, dan berbagai tokoh di Lampung untuk melaksanakan ini," ia menambahkan.
Dia menyampaikan bahwa sekarang anak-anak muda mulai peduli dengan upaya pelestarian budaya daerah Lampung.
"Jadi, ini akan ditingkatkan dan didukung agar budaya serta kearifan lokal dapat terus terjaga serta literasi masyarakat tentang budaya pun meningkat," katanya.
"Sekarang ini, rata-rata koleksi referensi mengenai budaya lokal Lampung seperti naskah kuno belum ada bentuk digitalnya, sehingga di 2024 ini akan dilakukan digitalisasi naskah kuno sekaligus layanan digital bagi koleksi referensi umum," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Riski Sofyan di Bandarlampung, Sabtu.
Ia berkeinginan kearifan lokal dan budaya Lampung ini bisa terpajang secara digital dan masyarakat bisa membacanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan universitas, Kantor Bahasa Provinsi Lampung, untuk menerjemahkan naskah kuno ke Bahasa Indonesia sekaligus mendigitalisasinya.
Ia menyampaikan bahwa digitalisasi naskah kuno dan penyediaan layanan perpustakaan digital dilakukan untuk memudahkan warga mengakses bacaan, termasuk bacaan tentang sejarah dan budaya daerah Lampung.
"Jadi nanti masyarakat tinggal memindai barcode dan langsung bisa akses enam ribu koleksi tentang Lampung," katanya.
"Memang tidak mudah untuk mengumpulkan enam ribu koleksi digital, sehingga nanti selain dengan universitas, dan kantor bahasa kami juga akan bekerja sama dengan para penulis, budayawan, dan berbagai tokoh di Lampung untuk melaksanakan ini," ia menambahkan.
Dia menyampaikan bahwa sekarang anak-anak muda mulai peduli dengan upaya pelestarian budaya daerah Lampung.
"Jadi, ini akan ditingkatkan dan didukung agar budaya serta kearifan lokal dapat terus terjaga serta literasi masyarakat tentang budaya pun meningkat," katanya.