Rektor Unila: Penyusunan draf monografi naskah Lampung perlu didukung

id Naskah Lampung,Monografi Naskah Lampung,Lampung,Rektor,Rektor Unila,Universitas Lamapung

Rektor Unila: Penyusunan draf monografi naskah Lampung perlu didukung

Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani (jas hitam) saat menjadi nara sumber dalam kegiatan penyusunan awal draf Monografi Naskah Lampung. Rabu. (7/4/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlmapung (ANTARA) - Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani mengatakan bahwa penyusunan draf monografi naskah Lampung perlu didukung oleh semua pihak  untuk melestarikan budaya lokal.

"Penting kita dukung kegiatan itu, karena untuk melestarikan dan menjaga budaya di masing-masing daerah di Indonesia," kata Rektor Unila, di Bandarlampung, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa monografi itu merupakan budaya yang akan dilestarikan, sehingga nilai-nilai budaya yang mengandung kearifan lokal tidak akan hilang tergerus zaman.

"Kalau nilai-nilai budaya ini kita rawat, jaga dan lestarikan di masing-masing daerah, maka hidup akan semakin sejuk dan aman, sehingga tidak akan ada lagi radikalisme," kata dia.

Menurutnya, di tengah-tengah gempuran informasi dan teknologi, anak-anak muda atau milenial terkadang kurang menghargai nilai-nilai budaya.

"Mungkin kemasan saja. Tapi kita sekarang sudah ada digitalisasi aksara Lampung, sehingga ini perlu lebih masif disosialisasikan. Jangan sampaiorang dari luar negeri yang lebih tahu atau paham mengenai nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia.
Di sejumlah museum negara, banyak dari mereka yang mempelajari budaya kita dan paham betul. Jadi ini jangan sampai kita kalah dari mereka," kata dia lagi.

Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Agama Jakarta Nurdin menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung harus fokus dan memperhatikan penyusunan draf monografi naskah Lampung.

"Harapan kami terutama kepada pemda ada keberpihakan yang cukup maksimal konservasi-konservasi naskah yang ada Lampung serta melakukan pengkajiannya," kata dia.

Sebab itu, lanjut dia, apabila hal tersebut hanya dilakukan oleh pihaknya sendiri tidak akan memungkinkan, apalagi untuk melakukan penelitian lebih jauh terhadap semua manuskrip yang ada di Lampung.

"Oleh karena itu, kami coba membuat katalognya agar pemprov dan universitas-universitas dapat menelitinya lebih jauh lagi, karena kan dosen-dosen juga diberikan bantuan untuk melakukan riset yang mungkin selama ini belum banyak terjun ke dunia pernaskahan," katanya pula.