Lombok (ANTARA) - Dompet Dhuafa terus berkomitmen dalam menjaga dan melestarikan budaya nusantara, salah satu di antara banyaknya budaya di Indonesia adalah budaya silat sebagai warisan tak benda.
Komitmen melestarikan budaya silat melalui seni silat tradisional, Dompet Dhuafa meluncurkan program Serambi Budaya, di Pondok Pesantren Alzahar NW Setuta Janapria Kabupaten Lombok Tengah, Minggu (4/12).
Acara launching ini dihadiri oleh GM Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa Herman Budianto, Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah, Pimpinan LKC Dompet Dhuafa NTB, Pimpinan Pondok Pesantren dan Perguruan Silat.
Di samping itu, beberapa komunitas silat tradisional dan Gamelan Lombok yang ada di lombok tengah juga turut diundang guna mengikuti peresmian Serambi Budaya ini. Ada banyak ratusan peserta yang menghadiri acara ini.
Dalam kesempatan peluncuran serambi budaya, Herman Budianto menyebutkan, program-program Dompet Dhuafa selalu ditujukan agar masyarakat menjadi berdaya. Salah satunya yaitu dengan meluncurkan program Serambi Budaya yang diharapkan bisa menjadikan masyarakat berdaya melalui budaya.
Nyatanya banyak sekali budaya Indonesia yang kemudian ditinggalkan dan dilupakan. Serambi Budaya Dompet Dhuafa hadir dan berkembang di cabang-cabang Dompet Dhuafa daerah. Saat ini, ada 12 Serambi Budaya sesuai keunggulan budaya di daerahnya masing-masing.
“Serambi Budaya bukan hanya sekadar proses pelestarian budaya melainkan juga menjadikan tatanan masyarakat yang akhirnya berdaya melalui budaya,” ucapnya
Usai resmi diluncurkan, Serambi Budaya menampilankan pertunjukan seni silat dari perwakilan perguruan silat.
Pimpinan Ponpes Al Azhar , TGH Suhirman QH. LC dalam sambutannya menyampaikan pentingnya santri dalam menjaga diri jasmani dan ruhani.
"Silat bukan hanya bela diri melainkan jaga ruhani agar terus seimbang jasmani dan ruhani, selain itu budaya kita jadikan sebagai syiar dakwah islam," ujarnya.
Makbul Ramen Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok, menyampaikan apresiasi diadakannya Kampung Silat Lombok, berharap generasi dasar anak muda harus ikut serta aktif dalam mengembangkan budaya khususnya silat.
Kampung Silat Lombok yang telah diresmikan ini tentu berharap dijadikan laboratorium pemberdayaan budaya silat di Lombok, Kampung Silat Lombok perlahan bertahap ingin seperti Kampung Silat Jampang yang ada di Bogor, Jawa Barat binaan Dompet Dhuafa.
Dilakukan pemukulan gong secara bergantian oleh Dompet Dhuafa dan tamu undangan VIP sebagai komitmen bersama dalam menjaga melestarikan budaya silat, kampung Silat Lombok di lombok tengah Nusa Tenggara Barat.
TENTANG DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 29 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR. (Inv)
Komitmen melestarikan budaya silat melalui seni silat tradisional, Dompet Dhuafa meluncurkan program Serambi Budaya, di Pondok Pesantren Alzahar NW Setuta Janapria Kabupaten Lombok Tengah, Minggu (4/12).
Acara launching ini dihadiri oleh GM Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa Herman Budianto, Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah, Pimpinan LKC Dompet Dhuafa NTB, Pimpinan Pondok Pesantren dan Perguruan Silat.
Di samping itu, beberapa komunitas silat tradisional dan Gamelan Lombok yang ada di lombok tengah juga turut diundang guna mengikuti peresmian Serambi Budaya ini. Ada banyak ratusan peserta yang menghadiri acara ini.
Dalam kesempatan peluncuran serambi budaya, Herman Budianto menyebutkan, program-program Dompet Dhuafa selalu ditujukan agar masyarakat menjadi berdaya. Salah satunya yaitu dengan meluncurkan program Serambi Budaya yang diharapkan bisa menjadikan masyarakat berdaya melalui budaya.
Nyatanya banyak sekali budaya Indonesia yang kemudian ditinggalkan dan dilupakan. Serambi Budaya Dompet Dhuafa hadir dan berkembang di cabang-cabang Dompet Dhuafa daerah. Saat ini, ada 12 Serambi Budaya sesuai keunggulan budaya di daerahnya masing-masing.
“Serambi Budaya bukan hanya sekadar proses pelestarian budaya melainkan juga menjadikan tatanan masyarakat yang akhirnya berdaya melalui budaya,” ucapnya
Usai resmi diluncurkan, Serambi Budaya menampilankan pertunjukan seni silat dari perwakilan perguruan silat.
Pimpinan Ponpes Al Azhar , TGH Suhirman QH. LC dalam sambutannya menyampaikan pentingnya santri dalam menjaga diri jasmani dan ruhani.
"Silat bukan hanya bela diri melainkan jaga ruhani agar terus seimbang jasmani dan ruhani, selain itu budaya kita jadikan sebagai syiar dakwah islam," ujarnya.
Makbul Ramen Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok, menyampaikan apresiasi diadakannya Kampung Silat Lombok, berharap generasi dasar anak muda harus ikut serta aktif dalam mengembangkan budaya khususnya silat.
Kampung Silat Lombok yang telah diresmikan ini tentu berharap dijadikan laboratorium pemberdayaan budaya silat di Lombok, Kampung Silat Lombok perlahan bertahap ingin seperti Kampung Silat Jampang yang ada di Bogor, Jawa Barat binaan Dompet Dhuafa.
Dilakukan pemukulan gong secara bergantian oleh Dompet Dhuafa dan tamu undangan VIP sebagai komitmen bersama dalam menjaga melestarikan budaya silat, kampung Silat Lombok di lombok tengah Nusa Tenggara Barat.
TENTANG DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 29 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR. (Inv)