Lampung Timur (Antaranews Lampung) - Nelayan tradisional di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung pada bulan-bulan ini mulai beralih menangkap kepiting rajungan menyusul datang musim angin barat di daerah ini.
"Sekarang ini musim angin barat jadi nelayan beralih menjaring kepiting rajungan, kalau bulan-bulan kemarin menjaring udang jerbung," kata Muhid (23), salah satu nelayan di Desa Margasari, Kabupaten Lampung Timur, ditemui di tempat pelelangan ikan (TPI) desa setempat, Sabtu pagi.
Dia menuturkan, menjaring kepiting rajungan adalah aktivitas rutin nelayan di desanya setiap angin barat tiba atau nelayan menyebutnya musim baratan.
Indra (30), nelayan tradisional setempat lainnya, menyebutkan pada awal musim baratan ini sudah bisa mendapatkan tangkapan 10 kg sampai dengan 20 kg kepiting rajungan sekali melaut. "Nelayan yang lain juga sama, bisa dapat segitu," katanya pula.
Jumlah tangkapan kepiting rajungan itu, menurut Indra, akan terus bertambah seiring masih berlangsung angin barat ini, namun mulai menurun saat angin barat berakhir atau pada sekitar bulan April atau Mei tahun depan.
Dia menyebutkan pula, harga kepiting rajungan untuk saat ini umumnya dihargai tengkulak Rp50 ribu per kilogram.
Kawasan pesisir di Lampung Timur termasuk lokasi percontohan pengembangan budi daya kepiting rajungan untuk ekspor, mengingat potensi hasil tangkapan yang tinggi dari nelayan di daerah ini.
"Sekarang ini musim angin barat jadi nelayan beralih menjaring kepiting rajungan, kalau bulan-bulan kemarin menjaring udang jerbung," kata Muhid (23), salah satu nelayan di Desa Margasari, Kabupaten Lampung Timur, ditemui di tempat pelelangan ikan (TPI) desa setempat, Sabtu pagi.
Dia menuturkan, menjaring kepiting rajungan adalah aktivitas rutin nelayan di desanya setiap angin barat tiba atau nelayan menyebutnya musim baratan.
Indra (30), nelayan tradisional setempat lainnya, menyebutkan pada awal musim baratan ini sudah bisa mendapatkan tangkapan 10 kg sampai dengan 20 kg kepiting rajungan sekali melaut. "Nelayan yang lain juga sama, bisa dapat segitu," katanya pula.
Jumlah tangkapan kepiting rajungan itu, menurut Indra, akan terus bertambah seiring masih berlangsung angin barat ini, namun mulai menurun saat angin barat berakhir atau pada sekitar bulan April atau Mei tahun depan.
Dia menyebutkan pula, harga kepiting rajungan untuk saat ini umumnya dihargai tengkulak Rp50 ribu per kilogram.
Kawasan pesisir di Lampung Timur termasuk lokasi percontohan pengembangan budi daya kepiting rajungan untuk ekspor, mengingat potensi hasil tangkapan yang tinggi dari nelayan di daerah ini.