Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Direktur Teknologi dan Media Baru Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Muhammad Rohanuddin, mengatakan pemancar RRI di daerah perbatasan harus bagus mengingat fungsinya sebagai sabuk pengaman informasi.
"Kami akan meminimalkan blank spot (daerah yang tak terjangkau sinyal) terutama di daerah perbatasan sehingga informasi maupun program RRI dapat didengar oleh masyarakat," kata dia, usai serah terima jabatan Kepala Stasiun LPP RRI Bandarlampung, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan bahwa pemancar RRI di kawasan perbatasan maupun daerah terpencil seperti di Entikong, Batam, Nunukan, Atambua, dan beberapa tempat lainnya terus dibenahi sehingga informasi yang disiarkan dapat langsung didengar oleh masyarakat.
Selain untuk memberikan edukasi dan informasi lanjutnya, LPP RRI mempunyai tugas lain yakni untuk pencerahan kepada masyarakat agar bisa bekerja untuk kepentingan sendiri, daerah, maupun negara.
Karena itu, menurutnya, LPP RRI telah melakukan terobosan yang besar untuk masyarakat guna memberikan edukasi dan informasi dengan cara memperbaharui peralatan teknis, pemancar, serta program siaran yang bagus sehingga dibutuhkan pendengar.
Ia mengatakan LPP RRI siap bersaing dengan radio-radio swasta daerah maupun nasional dengan program-program siarannya sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas.
"Tak ada alasan RRI tak bisa maju. Karena itu kami akan terus menyelesaikan 'blank spot' terutama di daerah terpencil dan perbatasan," katanya pula.
Direktur Teknologi dan Media Baru Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia itu menambahkan, semakin banyak pendengar, semakin banyak pula siaran-siaran edukasi yang dapat disampaikan oleh pemangku kepentingan melalui siaran RRI.
Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Idrus Effendi mengatakan bahwa RRI Lampung telah memberikan informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat serta telah menjadi perekat budaya bangsa.
"Dalam pelaksanaan pilkada maupun pemilu lalu, RRI telah memberikan peran yang sangat besar dalam memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga dapat terlaksana dengan baik," katanya.
Ia menyebutkan persaingan antarmedia dalam perkembangan dunia teknologi infromasi membuat media berlomba untuk meningkatkan kualitas lembaganya. Apalagi saat ini dunia elektronik telah memasuki era digital maka RRI harus bersiap diri untuk hal ini.
"RRI Lampung, saya minta agar menyerap perkembangan teknologi dengan baik, sehingga tak ketinggalan dalam kompetisi antarmedia baik tingkat lokal, regional maupun nasional," tamabhnya.
Sementara itu, Kepala LPP RRI Lampung diserahterimakan dari Sophia Endang Widowati kepada Effendi Afati. Sophia Endang Widowati menempati jabatan baru sebagai Kepala LPP RRI Jambi. Sedangkan Effendi Afati sebelumnya menjabat Kepala LPP RRI Pekan Baru.
"Kami akan meminimalkan blank spot (daerah yang tak terjangkau sinyal) terutama di daerah perbatasan sehingga informasi maupun program RRI dapat didengar oleh masyarakat," kata dia, usai serah terima jabatan Kepala Stasiun LPP RRI Bandarlampung, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan bahwa pemancar RRI di kawasan perbatasan maupun daerah terpencil seperti di Entikong, Batam, Nunukan, Atambua, dan beberapa tempat lainnya terus dibenahi sehingga informasi yang disiarkan dapat langsung didengar oleh masyarakat.
Selain untuk memberikan edukasi dan informasi lanjutnya, LPP RRI mempunyai tugas lain yakni untuk pencerahan kepada masyarakat agar bisa bekerja untuk kepentingan sendiri, daerah, maupun negara.
Karena itu, menurutnya, LPP RRI telah melakukan terobosan yang besar untuk masyarakat guna memberikan edukasi dan informasi dengan cara memperbaharui peralatan teknis, pemancar, serta program siaran yang bagus sehingga dibutuhkan pendengar.
Ia mengatakan LPP RRI siap bersaing dengan radio-radio swasta daerah maupun nasional dengan program-program siarannya sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas.
"Tak ada alasan RRI tak bisa maju. Karena itu kami akan terus menyelesaikan 'blank spot' terutama di daerah terpencil dan perbatasan," katanya pula.
Direktur Teknologi dan Media Baru Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia itu menambahkan, semakin banyak pendengar, semakin banyak pula siaran-siaran edukasi yang dapat disampaikan oleh pemangku kepentingan melalui siaran RRI.
Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Idrus Effendi mengatakan bahwa RRI Lampung telah memberikan informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat serta telah menjadi perekat budaya bangsa.
"Dalam pelaksanaan pilkada maupun pemilu lalu, RRI telah memberikan peran yang sangat besar dalam memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga dapat terlaksana dengan baik," katanya.
Ia menyebutkan persaingan antarmedia dalam perkembangan dunia teknologi infromasi membuat media berlomba untuk meningkatkan kualitas lembaganya. Apalagi saat ini dunia elektronik telah memasuki era digital maka RRI harus bersiap diri untuk hal ini.
"RRI Lampung, saya minta agar menyerap perkembangan teknologi dengan baik, sehingga tak ketinggalan dalam kompetisi antarmedia baik tingkat lokal, regional maupun nasional," tamabhnya.
Sementara itu, Kepala LPP RRI Lampung diserahterimakan dari Sophia Endang Widowati kepada Effendi Afati. Sophia Endang Widowati menempati jabatan baru sebagai Kepala LPP RRI Jambi. Sedangkan Effendi Afati sebelumnya menjabat Kepala LPP RRI Pekan Baru.