Musisi kemanusiaan Kim Commanders suarakan persatuan anak tanpa pandang suku

id HAN, hari anak nasional, musisi kemanusiaan, kim

Musisi kemanusiaan Kim Commanders suarakan persatuan anak tanpa pandang suku

Musisi Kemanusiaan Kim Commanders  (ANTARA/HO-Istimewa)

Kita semua berpijak di tanah yang sama, rakyat harus mendapatkan hak yang sama terlebih khusus anak-anak.

Bandarlampung (ANTARA) - Musisi Kemanusiaan Kim Commanders melalui peluncuran karyanya terbaru berjudul "Kidung Sang Pertiwi" mengajak seluruh anak untuk bersatu tanpa memandang perbedaan suku.

"Sebagian karya saya memang melibatkan banyak anak-anak termasuk anak saya sendiri bernama Lakeysha. Ini saya lakukan karena banyak yang bisa kita petik dari perilaku mereka contohnya anak-anak bisa bersatu tanpa memandang suku, sehingga mereka senang bermain bersama, berbagi, peduli, dan memiliki empati yang begitu dalam," katanya di Bandarlampung, Rabu.

Di samping itu, lanjut dia, anak-anak juga mempunyai harapan yang harus dipikirkan seperti tujuan mereka, keberadaan mereka, dan kondisi mereka kelak. Karena itu, ia selalu melibatkan karya-karyanya dengan mengutip keinginan dan perasaan anak-anak bangsa.

"Kita semua berpijak di tanah yang sama, rakyat harus mendapatkan hak yang sama terlebih khusus anak-anak. Semoga apa yang kita lakukan saat ini akan menjadi cerita indah untuk dikenang ketika nafas tak lagi ada. Itulah arti pengabdian sejati," Kata dia.

Kim menambahkan makna dari Hari Anak Nasional ini sendiri adalah bahwa pada diri anak-anak memiliki kemurnian sikap dan kemurnian berfikir. Hanya saja, katanya, orangtua harus mendidik dan memberikan perlindungan, mengingat perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, sehingga apapun yang diperoleh anak-anak melalui ponsel dapat dengan mudah untuk ditiru.

"Dalam konteks ini peran orangtua yang harus sangat-sangat ketat dalam mengawasi pergaulan anak-anak," kata Kim.

Selain peran orangtua, tambah Kim, diperlukan juga kepedulian dari pemerintah maupun pihak-pihak terkait dalam hal ini kepolisian dan peran masyarakat. Menurut dia, banyak kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi namun terhenti pada laporan kepolisian lantaran telah adanya perdamaian yang membuat kasus tersebut terhenti.

"Di sinilah peran penting pemerintah untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat, minimal negara hadir dalam mengawal kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Jika memungkinkan bisa memberikan hukuman terberat bagi pelaku, karena kekerasan terhadap anak adalah kasus yang tidak ringan. Itu bisa mengganggu mental anak ke depannya," katanya.

Berita kerja sama

Pewarta :
Editor : Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.