Itera bahas kegempaan dengan pakar National Central University Taiwan
Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) menghadirkan pakar dari National Central University, Taiwan, Honorary Professor Chung Han Chan guna membahas bersama terkait kegempaan.
Kuliah umum yang diadakan oleh Prodi Geofisika Itera mengangkat tema "Taiwan and Earthquakes: An Innovative Perspective," dengan narasumber Prof Chung Han Chan akan dilakukan selama lima hari.
"Saya merasa Itera adalah rumah kedua. Indonesia sama halnya dengan Taiwan, dimana angka gempa di sana juga sangat tinggi. Lebih dari 200 kejadian dengan skala lebih dari 6,0 dalam seabad terakhir," kata Prof Chung Han Chan dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Selasa.
Prof Chan juga menjelaskan tentang sejarah kegempaan di Taiwan serta mempelajari perbandingan jumlah korban akibat gempa bumi. Bahkan ia juga memperlihatkan video bahwa bencana bisa datang sangat cepat dan tiba-tiba.
"Namun bukan tidak mungkin untuk melakukan perlindungan untuk meminimalisir korban jiwa," katanya.
Ia pun mengatakan masyarakat bisa mencegah kerusakan akibat dari bencana dengan adanya early warning serta mengambil langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak gempa.
“Muncul pertanyaan awal bagi para saintis yakni bagaimana menciptakan alarm kegempaan yang dapat diandalkan? Dengan mengembangkan penelitian menggunakan artificial intelligence, diharapkan early warning system akan lebih akurat dan tepat waktu,” ujar Prof Chan.
Selain untuk tindakan preventif, lanjut dia, teknologi juga dapat membantu meramalkan durasi kegempaan, gempa susulan, besaran gempa, serta kapan kejadian serupa akan datang kembali.
"Secara menyeluruh, pengembangan peta tersebut dan peta kebencanaan akan berguna bagi perencanaan kota dan regulasinya," kata dia.
Selain itu juga ada beberapa diskusi dengan Prof Chung Han Chan yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan dalam bentuk temu wicara, lokakarya, diskusi kelompok, yang tidak hanya tentang kegempaan tetapi juga tentang potensi studi lanjut di Taiwan, pengolahan data gempa bumi dengan metode terbaru (state-of-the-art), pertukaran pengetahuan dalam sistem pendidikan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar gempa dari Taiwan bahas kegempaan, peringatan dini hingga dampak
Kuliah umum yang diadakan oleh Prodi Geofisika Itera mengangkat tema "Taiwan and Earthquakes: An Innovative Perspective," dengan narasumber Prof Chung Han Chan akan dilakukan selama lima hari.
"Saya merasa Itera adalah rumah kedua. Indonesia sama halnya dengan Taiwan, dimana angka gempa di sana juga sangat tinggi. Lebih dari 200 kejadian dengan skala lebih dari 6,0 dalam seabad terakhir," kata Prof Chung Han Chan dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Selasa.
Prof Chan juga menjelaskan tentang sejarah kegempaan di Taiwan serta mempelajari perbandingan jumlah korban akibat gempa bumi. Bahkan ia juga memperlihatkan video bahwa bencana bisa datang sangat cepat dan tiba-tiba.
"Namun bukan tidak mungkin untuk melakukan perlindungan untuk meminimalisir korban jiwa," katanya.
Ia pun mengatakan masyarakat bisa mencegah kerusakan akibat dari bencana dengan adanya early warning serta mengambil langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak gempa.
“Muncul pertanyaan awal bagi para saintis yakni bagaimana menciptakan alarm kegempaan yang dapat diandalkan? Dengan mengembangkan penelitian menggunakan artificial intelligence, diharapkan early warning system akan lebih akurat dan tepat waktu,” ujar Prof Chan.
Selain untuk tindakan preventif, lanjut dia, teknologi juga dapat membantu meramalkan durasi kegempaan, gempa susulan, besaran gempa, serta kapan kejadian serupa akan datang kembali.
"Secara menyeluruh, pengembangan peta tersebut dan peta kebencanaan akan berguna bagi perencanaan kota dan regulasinya," kata dia.
Selain itu juga ada beberapa diskusi dengan Prof Chung Han Chan yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan dalam bentuk temu wicara, lokakarya, diskusi kelompok, yang tidak hanya tentang kegempaan tetapi juga tentang potensi studi lanjut di Taiwan, pengolahan data gempa bumi dengan metode terbaru (state-of-the-art), pertukaran pengetahuan dalam sistem pendidikan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar gempa dari Taiwan bahas kegempaan, peringatan dini hingga dampak