Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan satu arsip berasal dari daerah tersebut masuk Program Memori Kolektif Bangsa sebagai langkah menjaga kelestarian arsip bersejarah daerah menjadi aset negara.
"Selain manuskrip kuno yang tengah diusulkan dalam Program Ingatan Kolektif Nasional (IKON), Pemerintah Provinsi Lampung juga tengah berupaya agar arsip bersejarah asal Lampung bisa masuk dalam Program Memori Kolektif Bangsa," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Riski Sofyan di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan arsip bersejarah Provinsi Lampung yang nantinya masuk Program Memori Kolektif Bangsa mencakup surat atau dokumen serta foto-foto terkait peristiwa bersejarah.
"Kami saat ini sedang berupaya minimal satu arsip bisa masuk dalam Program Memori Kolektif Bangsa, saat ini kami sedang mengumpulkan arsip bersejarah itu," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah akan mengusulkan kearsipan tentang Way Kambas dan Gunung Krakatau untuk masuk Program Memori Kolektif Bangsa.
"Kalau tentang arsip Gunung Krakatau ini akan dilakukan dengan skema joint nominator dengan Provinsi Banten karena lokasi Gunung Krakatau yang berbatasan antara dua daerah ini tentu untuk kearsipannya akan tercatat di dua provinsi," ucap dia.
Ia mengatakan Program Memori Kolektif Bangsa merupakan program penyelamatan arsip yang memiliki nilai sejarah oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
"Arsip juga memiliki nilai penting dalam sejarah perjalanan bangsa, tentunya kita perlu juga mengumpulkan serta melestarikan arsip ini sebagai bentuk aset nasional agar tetap terjaga dengan baik," katanya.
Baca juga: Lampung usulkan dua manuskrip masuk Program IKON
Baca juga: Pengunjung perpustakaan digital di Lampung tercatat 10.613 orang
Baca juga: Pemprov sebut 151 perpustakaan di Lampung telah terakreditasi