Bogor ajak remaja deteksi dini kesehatan jiwa

id Bogor,PKJ RSJMM, Kesehatan Mental, bunuh diri

Bogor ajak remaja deteksi dini kesehatan jiwa

Ilustrasi stres (Pixabay)

Kota Bogor (ANTARA) - Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi (PKJ RSJMM) Bogor mengajak remaja terbuka terhadap deteksi dini kesehatan jiwa dengan mengikuti layanan di rumah sakit untuk mencegah bunuh diri melalui layanan daring 24 jam.

PKJ RSJMM telah memiliki layanan online 24 jam dan nomor WhatsApp yang bisa diakses secara gratis oleh masyarakat secara nasional untuk berkonsultasi.

"Anak muda saat ini kalau ada masalah, sudah lah saya nyerah. Maka butuh pencegahan, meyakinkan mereka mau berkonsultasi dan menyediakan layanan. Kita sudah punya," kata Direktur Utama PKJN RSJMM, Dr. Nova dalam acara bincang edukasi online dengan tema "Jaga Kesehatan Mental, Wujudkan Generasi Tangguh" di PKJ RSJMM, Senin.
 
Menurut dia, penanganan dan pencegahan bunuh diri, khususnya oleh remaja yang mendominasi kasus dapat dilakukan dengan keterbukaan terhadap kesehatan mental diri sendiri, bukan terpapar dari media sosial.
 
"Jadi yang penting bukan mencegah bunuh diri, tetapi mengarahkan remaja ini menjadi versi terbaik menurut diri mereka, bukan dari pengaruh media sosial," katanya.
 
Ia mengajak masyarakat, khususnya remaja tidak ragu berkonsultasi kesehatan mental pada layanan 24 jam PKJ RSJMM secara gratis. Layanan tidak hanya untuk mereka yang merasa stres tetapi juga untuk yang butuh teman bicara mengenai masalahnya.
 

Dr. Nova menyebutkan prevalensi depresi di Indonesia yang didominasi oleh remaja mencapai 6,1 persen, psikosis atau seseorang yang tidak bisa membedakan mana kenyataan dan halusinasi sebanyak tujuh per satu juta keluarga.

Sementara, untuk data penyakit bipolar belum ada yang terakumulasi secara nasional, begitu pula dengan penyakit neurodevelopmental atau gangguan yang disebabkan oleh adanya masalah dalam perkembangan otak seperti ADHD maupun ASD.