Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mengatakan imunisasi menjadi cara utama mencegah penularan campak di daerah itu.
"Dalam mencegah adanya penularan campak satu-satunya cara dilakukan melalui pemberian vaksinasi atau imunisasi sejak dini," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana di Bandarlampung, Jumat.Ia mengatakan pelaksanaan imunisasi Measles Rubella (MR) tersebut untuk mengendalikan penularan penyakit campak (measles) dan Rubella (Congenital Rubella Syndrome) sejak dini, terutama bagi anak-anak.
"Imunisasi sejak dini ini terus dilakukan kemarin melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional. Ini akan terus dilakukan sebagai langkah pencegahan dan melindungi masyarakat dari paparan penyakit campak," katanya.
Berdasarkan pengumuman Kementerian Kesehatan dalam beberapa waktu lalu terkait penularan penyakit campak pada 2022, Provinsi Lampung dinyatakan terbebas dari penularan penyakit tersebut.
"Jadi berdasarkan pengumuman terakhir dari Kementerian Kesehatan, Lampung tidak termasuk daerah kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak, atau dapat diartikan kasus campak di sini nol kasus," ucapnya.
Meskipun dinyatakan nol kasus campak, pihaknya akan terus melakukan upaya pencegahan melalui pelaksanaan imunisasi bagi masyarakat.
"Sebenarnya sudah dinyatakan bebas campak, tetapi kalau ada satu saja yang terkena ini bisa jadi KLB. Jadi akan terus dijaga agar tidak ada kasus melalui imunisasi rutin," ujar dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan 31 provinsi di Indonesia pada 2022 mengalami KLB campak.
Kasus campak itu berjumlah 3.341 kasus di 223 kabupaten dan kota se-Indonesia.
Pemerintah sejak 2020 terus berupaya mengatasi penyakit campak dan rubella dengan salah satu strategi yang dilakukan melalui pelaksanaan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR).
Provinsi Lampung pada 2022 telah melakukan imunisasi Measless Rubella (MR) melalui BIAN secara serentak di 15 kabupaten dan kota, dengan sasaran imunisasi sebanyak 1.598.957 anak berusia sembilan bulan hingga 12 tahun.