"Pemenuhan pelaksanaan imunisasi dasar lengkap yang rutin dan disiplin harus dilakukan oleh masyarakat ini sangat penting untuk melindungi kesehatan anak," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Lampung Yulianto di Bandarlampung, Rabu.
Ia pun meminta kepada masyarakat agar aktif dalam membawa anak mereka ikut serta dalam kegiatan imunisasi sesuai jadwal yang ditentukan.
"Yang sering kali ditemui keadaan saat jadwal imunisasi dasar berlangsung, anak terkadang sedang demam. Maka diundur bulan selanjutnya, sehingga akan ada jadwal imunisasi yang terlambat, sedangkan usia anak terus berjalan jadi ada selisih," katanya.
Dia menjelaskan salah satu risiko tidak terpenuhinya jadwal imunisasi dasar secara lengkap bagi anak adalah potensi stunting pada anak akibat anak terserang penyakit.
"Target sebenarnya untuk pencapaian imunisasi dasar lengkap secara nasional sebanyak 98 persen. Jadi harapannya target bisa tercapai dengan disiplinnya masyarakat membawa anak mereka ikut serta dalam imunisasi dasar lengkap," ucap dia.
Menurut dia, dampak jangka panjang yang dapat dirasakan ketika imunisasi dasar lengkap terlewat adalah terganggunya tumbuh kembang anak.
"Sebenarnya imunisasi dasar lengkap sederhana tapi penting dan sangat krusial. Sebab kalau pertumbuhan anak terganggu, maka akan berdampak kepada kualitas generasi selanjutnya," kata Yulianto.
Diketahui persentase balita yang telah memperoleh imunisasi dasar lengkap di Provinsi Lampung sebanyak 55,74 persen.
Bila dirinci berdasarkan kabupaten dan kota, untuk di Kabupaten Lampung Selatan sebesar 58,78 persen, Lampung Tengah 37,01 persen, Lampung Utara 44,85 persen, Lampung Barat 53,65 persen, Tulang Bawang 60,51 persen dan Tanggamus 63,52 persen.
Selanjutnya, Kabupaten Lampung Timur 49,31 persen, Waykanan 54,30 persen, Pesawaran 44,31 persen, Pringsewu 62,57 persen, Mesuji 63,73 persen, Tulang Bawang Barat 53,53 persen, Pesisir Barat 55,55 persen, Kota Bandarlampung 67,15 persen, dan Metro 67,33 persen.
Baca juga: Pendekatan sensitif langkah cegah kasus stunting baru
Baca juga: Cegah pertambahan jumlah pernikahan dini kurangi kasus stunting
Baca juga: BKKBN sebut program makan bergizi gratis tambah gizi anak cegah stunting
Selanjutnya, Kabupaten Lampung Timur 49,31 persen, Waykanan 54,30 persen, Pesawaran 44,31 persen, Pringsewu 62,57 persen, Mesuji 63,73 persen, Tulang Bawang Barat 53,53 persen, Pesisir Barat 55,55 persen, Kota Bandarlampung 67,15 persen, dan Metro 67,33 persen.
Baca juga: Pendekatan sensitif langkah cegah kasus stunting baru
Baca juga: Cegah pertambahan jumlah pernikahan dini kurangi kasus stunting
Baca juga: BKKBN sebut program makan bergizi gratis tambah gizi anak cegah stunting