Bandarlampung (ANTARA) - Produk hasil karya warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas I Bandarlampung dipamerkan pada kegiatan inkubator bisnis pengembangan kewirausahaan gerakan Satukan Tenaga Masyarakat Untuk Kemakmuran Rakyat (Satmakura).
"Hasil karya warga binaan ini kita pamerkan, agar masyarakat luas mengetahui bahwa stigma selama di dalam itu tidak seburuk yang di pikirkan," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas), Maizar di Bandarlampung, Kamis.
Dia melanjutkan pembukaan stan hasil karya warga binaan di Bumi Satmakura Campang Raya, Bandarlampung itu berupa produk unggulan seperti tapis, roti, pot bunga, dan produk mebel.
Selain menepis stigma burung, pameran hasil karya warga binaan tersebut juga bertujuan sebagai ajang promosi untuk memperkenalkan karya warga binaan.
"Dengan memamerkan produk ini sehingga masyarakat luas bisa tahu bahwa mereka bisa menghasilkan produk dan menghidupkan kreatifitas melalui kegiatan pembinaan di Lapas," kata dia.
Maizar berharap dengan adanya karya warga binaan tersebut, masyarakat dapat berpartisipasi serta memberi masukan terhadap karya tersebut dengan tujuan agar warga binaan dapat lebih baik lagi dalam melakukan pembinaan di Lapas.
"Kami butuh masukan-masukan itu, partisipasi masyarakat juga sangat kami butuhkan. Dengan adanya masukan, sehingga kami dan warga binaan ke depan dapat lebih lagi untuk memproduksi produk-produk unggulan karya warga binaan," katanya.
Karya narapidana dipamerkan pada kegiatan pengembangan kewirausahaan
Pameran karya warga binaan Lapas Rajabasa. (Antaralampung/ho)
