Mataram (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mengusulkan dua geopark nasional yakni Belitung dan Toba menjadi bagian geopark dunia di bawah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) dibahas pada pertemuan Internasional Asia Pacific Geoparks Network (APGN) 2019 yang diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 30 Agustus sampai 6 September 2019.
"Ada dua geopark nasional yang kita usulkan dibahas dalam pertemuan APGN di Lombok, yaitu Belitung dan Toba," kata Kepala Bidang Jejaring Inovasi Maritim Kemenkomaritim sekaligus Sekretaris Komite Geopark Nasional Indonesia, Anton Setyo Nugroho di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan, peluang Belitung dan Toba menjadi geopark dunia di bawah UNESCO di dalam pertemuan APGN di Lombok cukup besar. Hanya saja, penentuan lolos dan tidaknya Belitung dan Toba akan diputuskan pada pertemuan UNESCO Global Geopark Network (UGGN) di Paris, Prancis pada April 2020.
Menurutnya, Indonesia sendiri saat ini sudah memiliki empat geopark dunia, yakni Geopark Batur di Bali, Geopark Rinjani di Lombok, NTB. Kemudian, Geopark Sewu di Yogyakarta dan Geopark Ciletuh di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Selain itu, Indonesia juga sudah memiliki 15 geopark nasional, termasuk Belitung dan Toba yang saat ini tengah diusulkan menjadi geopark dunia di pertemuan APGN di Lombok.
"Kalau Belitung dan Toba lolos, kita mempunyai enam geopark dunia," katanya.
Ia mengemukakan jika melihat secara potensi wilayah, terdapat 110 daerah di Indonesia yang bisa dikembangkan menjadi geopark. Hanya saja hal tersebut perlu membutuhkan waktu. Namun, jika membandingkan dengan China jumlah geopark Indonesia kalah jauh.
"China itu ada 39 geopark berstatus UNESCO Global Geopark dan 220 geopark nasional. Tapi kita bisa bangga menjadi satu-satunya negara yang mengeluarkan Perpres tentang pengembangan geopark. Yakni, Perpres nomor 9 tahun 2019 yang mengatur tata kelola geopark nasional, kelembagaan, dan anggaran," katanya.
Ia berharap dengan adanya Perpres tersebut semakin memacu daerah di Indonesia untuk mengembangkan atau pun mengusulkan wilayahnya menjadi geopark nasional maupun geopark dunia.
"Dengan adanya Perpres itu, daerah bisa membuat lembaga pengelola geopark. Di mana kepengurusannya bisa melalui keputusan gubernur maupun bupati," katanya.
Ia menyatakan pertemuan APGN di Lombok, NTB digelar setiap dua tahun sekali yang akan dihadiri para ahli geologi, ahli gempa, ahli mitigasi dan lainnya dari kawasan Asia Fasifik.
Selain itu, kata dia, terlaksananya kegiatan itu akan mempromosikan NTB tapi juga Indonesia. Terlebih lagi di dalam visi misi Indonesia menjadi geopark sebagai prioritas pembangunan di tanah air.
"Ini sarana yang efektif buat memperkenalkan Indonesia dan NTB di kancah nasional dan internasional," demikian Anton Setyo Nugroho.
Berita Terkait
KPU RI sahkan Prabowo-Gibran unggul di Babel
Minggu, 10 Maret 2024 15:59 Wib
Harga beras di Bangka Belitung bertahan tinggi
Rabu, 6 Maret 2024 12:16 Wib
Kejagung tetapkan lima tersangka dugaan korupsi tata niaga komoditas timah
Sabtu, 17 Februari 2024 8:18 Wib
299,47 hektare bekas tambang timah di Bangka Belitung dihijaukan
Sabtu, 3 Februari 2024 10:57 Wib
Yusril tanggapi kabar dirinya gantikan Mahfud MD sebagai Menko Polhukam
Jumat, 2 Februari 2024 18:16 Wib
Sepanjang 2023, Dinkes Belitung temukan 37 kasus HIV baru
Senin, 22 Januari 2024 19:04 Wib
PHE OSES bantu perbaikan infrastruktur SDN 08 Simpang Pasak Belitung Timur
Kamis, 7 Desember 2023 19:44 Wib
Penerimaan bea cukai di Bangka Belitung terealisasi 122,56 persen
Minggu, 3 Desember 2023 17:27 Wib