Bandarlampung (ANTARA) - Universitas Lampung (Unila), Institut Teknologi Sumatera (Itera), dan Universitas Jambi (Unja) menjalin kerja sama penelitian dalam pemetaan zona rawan bencana dan geotrail untuk pengembangan Geopark di kawasan Suoh, Lampung Barat.
Riset bersama yang lahir berkat dukungan Kemendiktisaitek ini mengusung judul "Pemetaan Zona Rawan Bencana Berbasis Integrasi Geologi- Geofisika dan Perancangan Jalur Geotrail untuk Pengembangan Kawasan Kandidat Geopark Suoh, Lampung."
Menurut perwakilan tim peneliti Unila Rahmi Mulyasari dalam pernyataan di Bandarlampung, Minggu, riset ini tidak hanya berorientasi pada aspek akademis tetapi juga memberikan rekomendasi praktis bagi pemerintah daerah.
"Hasil penelitian nantinya diharapkan dapat menjadi dasar dalam penataan ruang, mitigasi bencana, serta pengembangan geowisata berkelanjutan di Lampung Barat," ujarnya.
Ia menjelaskan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi geohazard di kawasan Suoh melalui pendekatan geologi dan geofisika, sekaligus merancang jalur geotrail sebagai salah satu upaya mendukung pengembangan Suoh sebagai kandidat Geopark Nasional.
Saat ini, kawasan Suoh dikenal memiliki kekayaan geodiversity yang unik, termasuk danau kawah, manifestasi panas bumi, serta kondisi tektonik yang menjadi daya tarik wisata ilmiah.
Tim peneliti dari ketiga perguruan tinggi tersebut berkolaborasi dalam melakukan survei lapangan, pemetaan geologi, akuisisi data geofisika, serta integrasi hasil analisis spasial untuk menghasilkan peta kerawanan bencana.
Selain itu, perancangan jalur geotrail diharapkan dapat menghubungkan titik-titik geosite utama sehingga memudahkan wisatawan sekaligus memberikan nilai edukasi.
Kolaborasi lintas universitas ini juga menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan potensi daerah berbasis riset ilmiah, khususnya pada sektor energi terbarukan, mitigasi bencana, dan pariwisata berbasis konservasi.
