Goma (ANTARA) - Penyerang tak dikenal membunuh dua pekerja kesehatan Ebola di Kongo timur pada akhir pekan, menurut Kementerian Kesehatan.
Insiden itu merupakan yang terbaru dalam serentetan serangan yang menghambat upaya pemberantasan virus mematikan Ebola.
Ketidakpercayaan pejabat kesehatan setempat dan kekerasan milisi di Kongo yang bergejolak menyebabkan peningkatan jumlah kasus baru. Hampir 2.500 orang terinfeksi dan lebih dari 1.600 orang tewas dalam wabah terbesar kedua sepanjang sejarah.
Puluhan responden terluka atau tewas dalam sejumlah serangan sepanjang tahun ini.
Dua korban tewas, yang merupakan pekerja komunitas dekat Mukulia di Provinsi Kivu Utara, menerima ancaman sejak Desember dan seorang di antaranya pernah diserang, menurut pernyataan Kementerian.
Kasus Ebola pertama di Kota Goma Kongo Timur ditemukan pada Minggu. Kasus itu meningkatkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menyebar dengan cepat di daerah padat penduduk di dekat perbatasan Rwanda.
Goma, kota tepi danau berpenduduk 1 juta, terletak lebih dari 350 km selatan dari lokasi wabah Ebola pertama kali ditemukan setahun yang lalu.
Baca juga: Virus ebola mampu bertahan di sperma selama sembilan bulan
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Afsel finis peringkat tiga Piala Afrika 2023 lewat adu penalti
Minggu, 11 Februari 2024 6:56 Wib
Piala Afrika, Pelatih: Bagaikan mimpi Pantai Gading bisa ke final
Kamis, 8 Februari 2024 10:21 Wib
Piala Afrika: Nigeria dan RD Kongo lolos ke semifinal
Sabtu, 3 Februari 2024 11:13 Wib
WHO: sebut 1.284 kasus suspek cacar monyet dilaporkan di RD Kongo
Sabtu, 21 Mei 2022 16:47 Wib
Kelompok ekstremis tewaskan 21 warga sipil di Kongo timur
Senin, 4 April 2022 19:00 Wib
Delapan orang dilaporkan tewas pada kecelakaan jatuhnya helikopter PBB di Kongo
Rabu, 30 Maret 2022 14:49 Wib
Ghana dan Kongo melaju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022
Senin, 15 November 2021 4:53 Wib
Kasus Ebola ditemukan di Kongo timur
Minggu, 10 Oktober 2021 5:39 Wib