Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela meminta seluruh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di daerahnya dapat memperkuat program inklusi dan literasi keuangan di provinsi tersebut.
"Seluruh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Provinsi Lampung harus bisa menyamakan langkah dan memperkuat kolaborasi agar program inklusi dan literasi keuangan semakin memberi dampak nyata bagi masyarakat di tahun mendatang," ujar Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan bahwa program keuangan daerah tidak boleh hanya sekadar seremonial, melainkan harus menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat. Salah satunya dengan upaya memberikan akses permodalan bagi petani serta memberi edukasi menabung bagi pelajar.
"Kita perlu evaluasi total apakah program selama ini sudah efektif dan tepat sasaran. Targetnya adalah inklusi keuangan yang direct mendukung pembangunan jangka panjang daerah. Kami ingin literasi keuangan bukan lagi bahasa elit, tapi menjadi obrolan sehari-hari ibu-ibu di pasar atau warung kopi," katanya.
Wagub pun mendorong perbankan untuk proaktif mengawal penyaluran dana agar berputar di tengah masyarakat, khususnya bagi pelaku UMKM baru.
"Kehadiran TPAKD sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, mulai dari pedagang kecil yang membutuhkan tambahan modal, petani yang ingin mengembangkan usaha, pelajar yang mulai belajar menabung, hingga masyarakat desa yang memerlukan akses layanan keuangan yang aman dan mudah," ucap dia.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Lampung menempatkan adanya peningkatan inklusi keuangan sebagai bagian penting dalam arah pembangunan jangka panjang daerah yang dicapai secara bertahap dan konsisten.
"Sepanjang 2025 TPAKD Provinsi Lampung bersama kabupaten serta kota telah menjalankan berbagai program, seperti penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Gerakan Lampung Menabung melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Program Desa Perkasa, penguatan ekonomi pesantren, hingga literasi pasar modal," ujar dia.
Menurut dia, literasi keuangan dapat hadir di banyak ruang seperti di sekolah, desa, pesantren bahkan di lapangan usaha. TPAKD Provinsi Lampung juga dapat mendorong pengembangan ekonomi daerah melalui program perhutanan sosial serta pengembangan ternak sapi.
"Kerja sama antara kelompok usaha perhutanan sosial dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, serta antara Bank Lampung dengan PT Great Giant Livestock, diharapkan mampu membuka akses pembiayaan dan peluang usaha yang lebih luas bagi masyarakat. Selain itu penting juga menjaga integritas serta kolaborasi bagi seluruh pihak, mulai dari Otoritas Jasa Keuangan, pemerintah daerah, lembaga jasa keuangan, hingga para pelaksana di lapangan," tambahnya.
Baca juga: OJK Lampung catat indeks inklusi keuangan Lampung 2025 capai 80,51 persen
Baca juga: OJK Lampung beri edukasi pasar modal kepada UMKM perempuan
Baca juga: Prabowo dan Ratu Maxima bahas transformasi inklusi dan kesehatan keuangan