Bandarlampung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Marindo Kurniawan mengatakan program prioritas Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Profiling Aparatur Sipil Negara (ProASN) dapat menjadi langkah memetakan kompetensi dan potensi aparatur sipil negara (ASN) di daerahnya.
"Pemetaan melalui ProASN adalah instrumen strategis untuk memastikan ASN bekerja berbasis kompetensi dan potensi, bukan sekadar senioritas. Data ini akan menjadi dasar penerapan manajemen talenta, sejalan dengan agenda nasional memperkuat reformasi birokrasi," ujar Marindo Kurniawan di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan ASN memiliki peran strategis dalam mendukung jalannya pemerintahan, sehingga kompetensi yang kuat wajib dimiliki seluruh aparatur.
"Pelaksanaan ProASN ini adalah langkah penting menuju birokrasi yang modern, akuntabel, dan berorientasi pelayanan, dan menjadi momentum untuk membangun birokrasi yang adaptif, inovatif, dan agile melalui integrasi penilaian potensi, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosio kultural," katanya.
Ia mengatakan hasil profiling dalam kegiatan tersebut akan menjadi dasar objektif bagi pengembangan karier dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
"Mari menjunjung tinggi transparansi dalam seluruh proses penilaian. ProASN dilaksanakan secara resmi, terbuka, dan adil tanpa intervensi ataupun tindakan yang dapat mencederai objektivitas profiling," ucap dia.
Ia berharap pelaksanaan ProASN memberikan gambaran komprehensif terkait kapasitas ASN, sehingga pemerintah daerah dapat menyusun kebijakan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih tepat sasaran, transparan, dan berorientasi pada kinerja.
Tanggapan tambahan dikatakan oleh Kepala BKD Provinsi Lampung Rendi Reswandi yang mengatakan pelaksanaan ProASN dilakukan berlandaskan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
"Program ini memiliki empat tujuan utama yaitu mempercepat tersedianya data potensi dan kompetensi ASN, menjadi dasar pengelolaan ASN berbasis sistem merit, menyediakan data penilaian yang terstandar, serta menjadi acuan mutasi, promosi, dan penempatan ASN sesuai kompetensi," katanya.
Ia melanjutkan pelaksanaan ProASN berlangsung pada 24-28 November 2025 dengan jumlah peserta 1.907 ASN, terdiri dari 319 pejabat administrator, 424 pejabat pengawas, 219 pejabat fungsional ahli madya, dan 945 pejabat pelaksana.
"Penilaian mencakup aspek kemampuan kognitif, interpersonal, self awareness, berpikir kritis, pemecahan masalah, regulasi emosi, kemampuan belajar, motivasi, komitmen, hingga literasi digital," tambahnya.
Baca juga: Pemprov Lampung resmikan aplikasi Saibara untuk optimalkan retribusi daerah
Baca juga: Wagub Lampung minta BLTS Kesra digunakan kebutuhan primer
Baca juga: Gubernur Lampung ajak jadikan wastra Lampung bagian gaya hidup masyarakat