Bandarlampung (ANTARA) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan Lokakarya terkait Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2024, pada Kamis, (21/11/24), di salah satu hotel di Bandarlampung, beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, yang menekankan pentingnya optimalisasi program KKN MBKM dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga keterampilan praktis untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat.
Ketua LPPM Dr. Eng. Ir. Dikpride Despa, turut hadir bersama Sekretaris LPPM Suparman Arif, S.Pd., M.Pd., serta para dosen pembimbing lapangan.
Dikpride Despa dalam sambutannya menyampaikan, pelaksanaan KKN berbasis MBKM diharapkan dapat meningkatkan relevansi program pendidikan tinggi dengan kebutuhan masyarakat, termasuk memberikan pengalaman belajar lintas disiplin ilmu.
Penyelenggara kegiatan ini menghadirkan Dr. Subian Saidi, sebagai narasumber utama.
Dr. Subian Saidi dalam paparannya menjelaskan berbagai pendekatan inovatif dalam pelaksanaan KKN MBKM, seperti integrasi proyek sosial, kolaborasi dengan dunia usaha dan industri, serta pemanfaatan teknologi dalam pelaporan dan evaluasi program.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pihak kampus, mahasiswa, dan mitra eksternal untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
FGD dan lokakarya ini dihadiri sejumlah dosen dan pemangku kepentingan dari berbagai fakultas di Unila.
Diskusi interaktif yang berlangsung membahas pengembangan panduan teknis KKN MBKM dan skema implementasi berbasis pentahelix, yang melibatkan akademisi, pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan media.
Melalui kegiatan ini, Unila berharap dapat meningkatkan efektivitas program KKN MBKM, memperkuat peran mahasiswa dalam pembangunan masyarakat, serta memberikan dampak nyata melalui berbagai program pengabdian.