Bandarlampung (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandarlampung Provinsi Lampung menyimpulkan bahwa hasil penyelidikan atas kasus keracunan makanan yang menimpa 12 siswa sekolah dasar (SD) di Duian Payung kota setempat disebabkan oleh bakteri Bacillus.

"Dari hasil uji laboratorium, disimpulkan bahwa keracunan ini disebabkan oleh bakteri Bacillus yang berasal dari tempat penyimpanan makanan yang tidak higienis, bukan dari produk ciki bomb stripe itu sendiri," kata Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol M Hendrik Apriliyanto di Bandarlampung, Jumat.

Dia menjelaskan bahwa pengujian terhadap ciki bomb stripe dan es teh menunjukkan semua uji cemaran logam berat dan mikrobiologi hasilnya negatif.

"Kecuali pengujian terhadap bakteri bacillus spp pada sampel ciki bomb stripe yang diuji dinyatakan positif tercemar," katanya.

Ia mengatakan bahwa meskipun terdapat temuan bakteri bacillus, produk tersebut dinyatakan aman untuk dikonsumsi dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM).

"Produk ini layak konsumsi karena sudah memenuhi standar yang diberlakukan. Kemungkinan memang tempat menyimpan makanan yang kurang bersih," katanya.

Dia juga mengatakan, hasil laboratorium juga menunjukkan bahwa dari 12 siswa yang mengalami gejala keracunan, tujuh di antaranya diperbolehkan pulang setelah menjalani observasi, sementara lima siswa lainnya masih memerlukan perawatan lebih lanjut.

"Pemeriksaan darah para siswa juga menunjukkan adanya peningkatan leukosit dan penurunan trombosit, yang mengindikasikan adanya infeksi bakteri," katanya.

Sebelumnya belasan siswa-siswi SDN 1 Durian Payung Kota Bandarlampung harus dilarikan ke rumah sakit dikarenakan diduga keracunan jajanan sekolah pada Selasa (22/10). Setelah menikmati makanan tersebut selama 15 menit, siswa-siswa tersebut mulai mengalami gejala seperti pusing, mual, dan muntah.

Baca juga: Cegah keracunan, Pj Wali Kota imbau sekolah perhatikan jajanan anak

Baca juga: Terkait keracunan, DPR minta BPOM Lampung perketat pengawasan jajanan anak

Baca juga: Dinkes Lampung selidiki epidemiologi siswa keracunan


Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024