Lampung Timur (ANTARA) - Kecamatan Labuhan Maringgai bersama Puskesmas Labuhan Maringgai, Desa Sukorahayu, Kabupaten Lampung Timur dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) OSES berkolaborasi dalam Program penanggulangan stunting di Desa Sukorahayu.
Program kolaborasi ini dinamai Melati (Edukasi Nelayan Gizi dan Informasi Resik) yang diluncurkan di Balai Desa Sukorahayu, pada Selasa siang.
Kegiatan ini dihadiri Sekcam Labuhan Maringgai Rosmawati, Kepala Puskesmas Labuhan Maringgai Retnowati, Kepala Desa Sukorahayu Afria Syahdi, para bidan desa, dan puluhan ibu-ibu.
Kepala Desa Sukorahayu Afria Syahdi menjelaskan penanganan stunting adalah program pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan sampai pemerintah desa agar anak dapat tumbuh kembang dengan baik.
Di Desa Sukorahayu, lanjut dia, diketahui sebanyak 22 balita terindikasi stunting. Oleh sebab itu, kejadian ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah setempat dan ibu-ibu untuk memperhatikan pola makan dan gizi anak-anaknya.
Afria juga berpesan kepada para orang tua balita yang hadir, agar memperhatikan pola asuh anak. "Tidak hanya pola makan saja yang diperhatikan tapi pola pengasuhan anak harus diperhatikan," ujarnya.
Afria pun menyambut baik program Melati penanganan stunting yang didukung PHE OSES.
"Terima kasih kepada PT PHE OSES yang mendukung program Melati penanganan stunting," ujar Kepala Desa Sukorahayu Afria Syahdi.
Sementara itu, Sekcam Labuhan Maringgai Rosmawati mengatakan anak anak adalah harapan bangsa. Ia turut mengingatkan pentingnya untuk merawat anak dengan baik.
Menurut dia, penanganan anak tumbuh sehat harus dimulai sejak dini. Dari sejak orang tuanya pra nikah, saat menikah, mengandung sampai melahirkan, hingga mengasuhnya.
Ia berharap, melalui Program Melati, anak-anak di Desa Sukorahayu tumbuh sehat, dan menjadi generasi emas.
Kepala UPTD Labuhan Maringgai Retnowati bersyukur adanya bantuan dari PHE OSES untuk penanganan stunting.
Retno menjelaskan munculnya stunting dipengaruhi dari pola asuh dan asupan gizi yang tidak baik. Ia berpesan agar orang tua menyajikan makanan yang bergizi dan dikemas menarik sehingga balita tertarik untuk makan.
Ia juga berpesan kepada ibu hamil untuk rutin memeriksakan kandungan secara berkala di Puskesmas, atau Puskesdas agar anak yang dikandungnya sehat.
Selain itu, Retno mengharapkan program penanganan stunting tersebut berjalan sukses, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Pertamina lakukan penindakan tegas terhadap SPBU nakal di Lampung Timur
Baca juga: Gajah betina mati di Way Kambas diduga karena masalah kesehatan
Baca juga: PLN gelorakan semangat pahlawan setelah tangani bahaya kelistrikan di Lampung Timur
