Bandarlampung (ANTARA) - Tim dosen Universitas Lampung (Unila) melaksanakan pelatihan yang diikuti guru-guru matematika SMA se-Kabupaten Lampung Selatan untuk pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam merancang desain pembelajaran berbasis STEM yang mendukung literasi matematis.
Kegiatan pelatihan (in service training) yang berlangsung pada 1-3 November 2025 ini bertempat di SMA Negeri 1 Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat Hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.
Ketua tim pengabdian Nurain Suryadinata MPd, bersama anggota tim Dr Sri Hastuti Noer MPd, dan Daniel Rinaldi MEng, menginisiasi kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kompetensi guru dalam era pembelajaran digital berbasis kecerdasan buatan (AI).
Sejumlah mahasiswa Unila juga turut membantu dalam sharing session penerapan STEM dalam penelitian serta sesi praktik penggunaan berbagai aplikasi AI pendidikan.
Pelatihan diikuti oleh para guru matematika SMA se-Lampung Selatan yang tergabung dalam MGMP Matematika SMA Kabupaten Lampung Selatan, dengan Iswandi, SPd selaku ketua MGMP sebagai mitra kegiatan.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Negeri 1 Kalianda Darmiyati MPd, yang menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini di sekolahnya. Ia mengharapkan pelatihan ini menjadi momentum bagi para guru untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan.
"Pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan guru saat ini. AI bukan lagi masa depan, tapi sudah menjadi bagian dari dunia pendidikan yang perlu kita kuasai," ujarnya.
Sementara itu, Ketua tim pengabdian Nurain Suryadinata MPd, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan AI sebagai alat bantu inovatif dalam penyusunan perangkat pembelajaran.
"Guru perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Melalui pelatihan ini, kami ingin membantu mereka menggunakan AI secara efektif untuk membuat desain pembelajaran yang kreatif, berbasis STEM, dan menumbuhkan literasi matematis siswa," kata Nurain.
Setelah sesi tatap muka, peserta diberi waktu tiga hari untuk memperbaiki rancangan desain pembelajaran di sekolah masing-masing. Hasil akhir dari rancangan tersebut dikumpulkan kepada tim pengabdian Unila untuk mendapatkan evaluasi dan umpan balik.
"Tahapan lanjutan ini penting agar guru tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga langsung mengaplikasikannya di lingkungan kerja mereka," tambah Nurain.
Ketua MGMP Matematika Lampung Selatan, Iswandi SPd menilai pelatihan ini memberikan wawasan baru bagi para guru dalam merancang pembelajaran yang menarik dan interaktif.
"Selama ini kami masih kesulitan dalam pemanfaatan AI serta dalam penerapan pembelajaran STEM. Kini kami belajar memanfaatkan AI untuk membuat pembelajaran lebih kontekstual dan menyenangkan bagi siswa," katanya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antara Unila dan MGMP Matematika SMA Lampung Selatan dalam membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi dan literasi di daerah.
Tim pengabdian Unila berkomitmen untuk melanjutkan pendampingan bagi peserta dalam tahap implementasi hasil rancangan, sehingga penerapan desain pembelajaran STEM dapat berjalan berkelanjutan di sekolah-sekolah di Kabupaten Lampung Selatan.
