Strategi sukses program Seribu Asa di Pulau Kelapa entaskan balita stunting

id Seribu Asa, Program Seribu Asa, Seribu Asa di Pulau Kelapa, mengentaskan stunting di Pulau Kelapa, PHE OSES, Pertamina Hulu Energi PHE OSES,Balita Stu Oleh Muklasin

Strategi sukses program Seribu Asa di Pulau Kelapa entaskan balita stunting

Suasana belajar, dan penyuluhan kelas Montessori program Seribu Asa PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore Southeast Sumatra (OSES) di Ruang PublikTerpadu Ramah Anak (RPTRA) Kelurahan Pulau Kelapa Kecamatan Pulau Seribu Utara Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. ANTARA/MUKLASIN

PHE OSES berkomitmen untuk terus hadir, berkolaborasi, dan menjadi bagian pemberdayaan masyarakat di wilayah operasinya.

Kepulauan Seribu, Jakarta (ANTARA) - Rabu (27/8/2025) pagi yang cerah itu, pukul 09.00 WIB, di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kelurahan Pulau Kelapa Kecamatan Pulau Seribu Utara Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, dipenuhi belasan ibu-ibu dan anak-anak balita.

Mereka tengah mengikuti penyuluhan kelas Montessori program Seribu Asa PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore Southeast Sumatra (OSES).

"Kelas Montessori di sini, kami bukan hanya memberikan makanan sesuai resep yang diberikan dari ahli gizi puskesmas, tapi kami juga menumbuhkan motorik kasar, motorik halus pada anak. Contohnya menumbuhkan motorik anak ada kegiatan belajar mewarnai, belajar memakai baju sendiri, memakai kaos kaki sendiri tanpa bantuan orangtua. Berjalan di garis lurus," ujar Gadis, Person in Charge (PIC) Program Seribu Asa Pulau Kelapa kepada insan pers yang menyaksikan implementasi program Seribu Asa PHE OSES di Pulau Kelapa.

Seribu Asa adalah sebuah program yang bertujuan meningkatkan kesehatan balita stunting dan gizi buruk. Program Seribu Asa ini dicapai melalui tiga kegiatan utama, yaitu kegiatan Montessori (kegiatan belajar meningkatkan motorik anak); pemberian makanan tambahan kepada balita (PMT); dan pencegahan stunting pada anak sejak masa kehamilan.

Menjalankan program Seribu Asa, Gadis tidak sendiri. Ia dibantu Sri Darma seorang bidan puskesmas, Zulianti seorang guru PAUD, dan Alfiani CDO/Community Development Officer PT PHE OSES.

Bidan Sri Darma bertugas dalam kegiatan memberi referensi gizi menu makanan tambahan, serta menskrining kesehatan tumbuh kembang balita. Zulianti guru PAUD bertugas memberi penyuluhan pada orangtua, dan menstimulus motorik kasar dan halus anak.


Pemberian Makanan Tambahan

Pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita dan ibu hamil diberikan langsung di kelas Montessori. Menu makanan tambahan yang diberikan berbeda setiap harinya.

"Menu yang diberikan kepada anak-anak berdasarkan referensi ahli gizi. Menunya 1 sampai 7 atau sampai 10. Contohnya hari ini menu 1, besok menu 2, terus sampai 7. Nanti balik lagi ke menu 1 begitu seterusnya. Jadi setiap hari, menu makanan tambahan yang diberikan berbeda-beda," ujar Gadis pula.

Bagi ibu dan balita yang absen di kelas, pemberian makanan tambahan diantar ke rumah masing-masing. "Untuk yang tidak datang, kami antar ke rumah," katanya lagi.

Bidan puskesmas Sri Darma menambahkan, pemantauan perkembangan tumbuh kembang balita secara rutin dilakukan. Jika ada balita yang memiliki penyimpangan akan diberikan stimulus khusus.

"Sebelum kelas pertama dimulai. Kami lakukan skrining, Untuk mengetahui apakah balita perkembangannya sesuai dengan umur, atau meragukan, dan ada penyimpangan. Misalkan kalau balita ada penyimpangan, ksmi akan fokuskan apa yang ia tidak bisa. Misalkan balita Nazwa nih. Nazwa baru sekali skrining, ketika ia masuk kelas, ia ada penyimpangan. Seiring waktu, kami beri stimulus, orangtuanya diberi penyuluhan. Alhamdulillah seiring waktu, tumbuh kembang Nazwa sudah sesuai tumbuh kembangnya," ujar bidan Sri Darma lagi.

Juliani, orangtua El Fathan, penerima manfaat program Seribu Asa mengucapkan terima kasih pada PHE OSES. Berkat Seribu Asa, El Fathan telah dinyatakan bebas stunting.

"Saya orangtua atas nama Fathan mengucapkan terima kasih kepada PHE OSES yang selama ini telah memberikan bantuan. Anak saya, tinggi dan berat timbangannya naik," ujar ibu Fatan itu berterima kasih pada perwakilan PHE OSES yang hadir di kelas Montessori.

El Fathan dan ibunya mendapatkan sambutan tepuk tangan dan ucapan selamat dinyatakan bebas stunting dari peserta kelas, insan pers, perwakilan PHE OSES yang hadir di kelas Montessori.


Entaskan balita stunting

Program Seribu Asa yang digulirkan sejak 2023, secara perlahan telah memberikan manfaat dan perubahan bagi masyarakat Pulau Kelapa.

Balita stunting telah keluar dari kategori stunting. Ada 2 iindikator balita stunting dinyatakan bebas dari stunting, yaitu tinggi badan anak telah sesuai tumbuh kembangnya, dan berat badan bertambah.

Sesuai data, di tahun 2023, program Seribu Asa mengintervensi sebanyak 35 balita stunting. Hasilnya, di tahun 2025, dari 35 anak stunting, tinggal 4 balita yang masih terindikasi stunting.

Tahun 2025, mengintervensi 14 balita stunting dan berhasil mengentaskan 2 balita, yakni El Fathan Zuliyanda dan Eril Naransyah.

Kesuksesan Program Seribu Asa ini tidak lepas dari pelibatan semua stakeholder. Program Seribu Asa direncanakan, diimplementasikan dengan melibatkan aktif peran serta stakeholder Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, dan masyarakat lokal Pulau Kelapa.

Stakeholder pemerintah kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, Sudin Kesehatan, Sudin PPAPP, Puskesmas Kelurahan Pulau Kelapa, PPPKMI Provinsi DKI Jakarta, dan Sudin KPKP.

Head of Communication, Relations & CID PHE OSES Indra Darmawan mengatakan program Seribu ASA tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi erat dengan pemerintah daerah, tenaga kesehatan, serta masyarakat Kepulauan Seribu.

Upaya bersama ini menjadi langkah nyata dalam menurunkan prevalensi stunting, memastikan anak-anak tumbuh sehat dengan gizi yang tercukupi, sekaligus menciptakan generasi masa depan yang lebih kuat.

Lebih dari itu, kata Indra Darmawan lagi, program ini juga dirancang untuk mendukung pemberdayaan perempuan pesisir, sehingga para ibu tidak hanya berperan sebagai benteng kesehatan keluarga, tetapi juga memiliki aktivitas positif yang mampu menambah penghasilan rumah tangga, salah satunya lewat kegiatan "bi encing" (bisnis emak-emak ngurusin catering).

"Kami percaya, ketika masyarakat berdaya dan sejahtera, maka keberlanjutan akan terjaga. PHE OSES berkomitmen untuk terus hadir, berkolaborasi, dan menjadi bagian pemberdayaan masyarakat di wilayah operasinya," ujar Indra Darmawan menegaskan.
Baca juga: Mengenal lebih dekat PHE OSES melalui media visit
Baca juga: Balita Fatan bebas stunting berkat program Seribu Asa PHE OSES

Editor : Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.