Lampung perkuat ekspor kopi dan kakao lewat hilirisasi

id Pemprov Lampung, ekonomi lampung, hilirisasi komoditas ,Kopi lampung

Lampung perkuat ekspor kopi dan kakao lewat hilirisasi

Ilustrasi - Petani kopi robusta yang ada di Kabupaten Lampung Barat tengah melakukan panen kopi robusta. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Gubernur Lampung mendukung penuh hilirisasi komoditas kopi dan kakao di Lampung, guna memperkuat posisi daerah di pasar ekspor global.

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus memperkuat ekspor kopi dan kakao sebagai komoditas unggulan daerah di pasar global melalui program hilirisasi komoditas.

"Gubernur Lampung mendukung penuh hilirisasi komoditas kopi dan kakao di Lampung, guna memperkuat posisi daerah di pasar ekspor global. Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi petani dan masyarakat Lampung," ujar Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Lampung M Firsada, di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan Provinsi Lampung yang memiliki kekayaan alam melimpah, memiliki dua komoditas strategis dengan daya saing pasar cukup baik, yakni kopi robusta Lampung yang dikenal memiliki aroma kuat, karakter rasa khas, dan kualitas biji yang unggul dan kakao.

"Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk terus mendorong hilirisasi komoditas dengan cara memperkuat kemitraan petani dengan industri, membuka akses pasar ekspor yang lebih luas. Dan melakukan langkah peningkatan kapasitas petani sebagai prioritas melalui pelatihan, memberi akses teknologi, dan pembiayaan yang inklusif," katanya pula.

Ia menjelaskan penguatan ekspor kopi dan kakao Lampung melalui program hilirisasi menjadi salah satu potensi besar, agar komoditas unggul lokal bisa memiliki nilai tambah yang berdampak positif bagi daerah serta masyarakat.

"Untuk mewujudkan ini, maka perlu semangat kolaborasi dari berbagai pihak. Saat ini hasil kerja keras petani, dan dukungan pemerintah daerah masih terus terjaga dengan baik. Kopi robusta dari Lampung yang telah lama dikenal dan dihargai di berbagai belahan dunia ini adalah buah dari kerja keras para petani dan kolaborasi dengan pemerintah daerah," katanya pula.

Menurut dia, selain kopi robusta, kakao Lampung juga memainkan peran penting dalam rantai pasok industri cokelat global. Biji kakao dari Provinsi Lampung juga dikenal memiliki kualitas fermentasi yang baik, sehingga banyak dicari produsen cokelat ternama, dan harus terus dikembangkan.

"Ini adalah potensi besar yang terus kita dorong agar memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi daerah dan masyarakat," ujar dia pula.

Provinsi Lampung saat ini berada di posisi kedua sebagai daerah penghasil kopi secara nasional dengan luas perkebunan mencapai 155.165 hektare.

Sedangkan produksi kopinya rata-rata didominasi oleh kopi robusta dengan total jumlahnya mencapai 108.069 ton. Nilai ekspor kopi robusta Lampung hingga akhir Oktober 2024 sebesar 132,38 juta dolar Amerika Serikat.

Masih di tahun yang sama di 2024 sektor perdagangan besar dengan realisasi pajak sebanyak Rp2,7 triliun dan tumbuh 38,91 persen dari tahun per tahun di Provinsi Lampung, didukung dari adanya pertumbuhan subsektor perdagangan kopi, teh, dan kakao sebesar 177,92 persen serta menjadi pertumbuhan tertinggi.

Baca juga: KBRI Kairo tinjau kiriman 600 ton biji kopi robusta dari Lampung

Baca juga: Pemprov Lampung berupaya wujudkan swasembada kopi

Baca juga: Mengenal komoditas kopi dan kebudayaan di Lampung Barat

Pewarta :
Editor : Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.