Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menyebutkan bahwa rumah warga yang rusak akibat banjir yang menerjang kota itu pada Jumat (17/1) bakal diperbaiki.
"Sampai kini kami masih mendata rumah-rumah warga yang rusak karena terdampak banjir," kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana di Bandarlampung, Minggu.
Ia pun meminta kepada camat dan lurah agar segera menghitung berapa rumah warga yang rusak dan kerugian yang dialami agar kediaman mereka dapat diperbaiki secepatnya.
"Kami sudah buat tim yang diketuai oleh Sekretaris Daerah dan para Asisten Kota Bandarlampung di 20 kecamatan. Harapan kami tim bisa bekerja maksimal dan fokus pada pembangunan rumah-rumah yang rusak," kata dia.
Namun begitu, Eva Dwiana menegaskan bahwa rumah warga yang terdampak banjir namun bangunannya berada di atas atas sungai tidak akan dibangun kembali di lokasi semula.
"Di Waylunik, di Kecamatan Panjang itu ada rumah bagian dapurnya hancur, tapi itu berdiri di atas sungai. Nah kan ini tidak benar," kata dia.
Menurutnya rumah yang berada di atas sungai atau memakan saluran sungai sudah tidak dibenarkan karena dapat menghambat aliran air yang dapat menyebabkan luapan.
"Kami tetap akan bangun rumah yang hancur di atas sungai tersebut. Tapi kamu juga minta lokasi tidak di sana lagi, nanti akan dibicarakan kepada pemilik rumah," kata dia.
Diketahui hujan lebat yang mengguyur Kota Bandarlampung pada Jumat (17/1) dengan intensitas tinggi dan jangka waktu yang cukup lama membuat sejumlah wilayah di kota setempat terdampak oleh banjir yang cukup parah.
Banjir yang melanda daerah-daerah di Bandarlampung memiliki ketinggian yang berbeda dengan paling rendah berada di pinggang orang dewasa.
Banjir juga membuat kendaraan roda empat di Waylunik hanyut terbawa arus air. Bahkan jalan Yos Sudarso arah ke Kecamatan Panjang sulit untuk dilewati oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.