Metro menuju Kota Pusaka

id Cagarbudaya,metro kota pusaka

Metro menuju Kota Pusaka

Rumah Informasi Sejarah (RIS) Dokter Swoning Metro salah satu cagar budaya yang ditetapkan Pemkot Metro, Lampung. ANTARA/Hendra Kurniawan

Bersama-sama kita jadikan warna budaya dan sejarah sebagai cerita yang terus abadi untuk generasi selanjutnya.

Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, Lampung, berupaya mewujudkan visi sebagai kota berbudaya, sehingga sejak tiga tahun terakhir telah merevitalisasi cagar budaya yang ada di kota setempat untuk menuju Kota Pusaka.

Pada era kepemimpinan Wali Kota Wahdi Siradjuddin, Kota Metro menjadi kota pertama di Lampung yang memiliki Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) serta menerbitkan perda dan perwali terkait pelestarian cagar budaya hingga membuat kurikulum sejarah lokal dan cagar budaya.

Pemkot Metro juga telah menetapkan tujuh cagar budaya dan lewat partisipasi serta peran serta berbagai kalangan telah merevitalisasi tiga cagar budaya, yakni Dokterswoning yang kini menjadi Rumah Informasi Sejarah, Museum Mini Santa Maria, dan Rumah Asisten Wedana Metro.

Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin mengatakan, upaya tersebut sesuai RPJMD Kota Metro 2021-2026 dengan pelestarian budaya merupakan upaya kota Metro menjadikan kota ini kota yang berbudaya dengan mengaktualisasi nilai-nilai budaya dan sejarah.

“Bersama-sama kita jadikan warna budaya dan sejarah sebagai cerita yang terus abadi untuk generasi selanjutnya," kata dia, di Metro, Selasa.

Kendati demikian, Wahdi juga mengakui bahwa penerjemahan RPJMD ini masih memerlukan waktu untuk dapat dipahami seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menjadi sebuah kesatuan gerak.

Kepala Disdikbud Metro Suwandi mengatakan, pihaknya telah membuat kurikulum sejarah lokal dan cagar budaya sebagai upaya penerjemahan visi Kota Metro yang salah satunya adalah berbudaya.

"Berdasarkan tupoksi kami, kini selain telah memiliki kurikulum sejarah lokal dan cagar budaya juga telah menerapkan kebijakan wajib kunjung kepada sekolah-sekolah di lingkungan Pemkot Metro, khususnya SD dan SMP agar mengagendakan kunjungan ke cagar-cagar budaya yang ada sebagai upaya memperkenalkan peserta didik akan sejarah perkembangan Kota Metro,” katanya pula.

Menurutnya, melalui kebijakan ini kunjungan ke cagar budaya meningkat drastis dan harapannya ke depan akan menarik wisatawan dari luar Kota Metro.

Terpisah Kepala BPPRD Kota Metro Syachri Ramadhan mengatakan, dampak dari upaya Pemkot Metro merevitalisasi cagar budaya tersebut terdapat peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kini retribusi kunjungan cagar budaya telah mulai berjalan, selain itu pendapatan dari event-event maupun sewa aset di sekitar cagar budaya telah menunjukkan tren positif," ujarnya lagi.

Syachri optimis bila serius dikembangkan maka wisata sejarah dan cagar budaya ke depannya akan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah.

Kadis Kominfo Kota Metro Subehi mengatakan pihaknya terus mendukung pengembangan cagar budaya yang ada melalui publikasi-publikasi, baik media massa maupun media sosial agar keberadaan cagar budaya semakin dikenal luas oleh masyarakat.

“Tentunya kami mendukung agar visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD Kota Metro 2021-2026 dapat diketahui dan disebarluaskan kepada masyarakat," katanya.

Subehi menuturkan, dalam waktu dekat Diskominfo Metro juga akan menggelar Lomba Cerdas Cermat Kelompok Informasi Masyarakat (LCC KIM) di cagar budaya Rumah Asisten Wedana, tepatnya pada tanggal 12 Juni 2024 mendatang.

"Salah satu tujuannya adalah untuk memperkenalkan keberadaan cagar budaya yang ada di Kota Metro ini kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih mengetahui tentang sejarah kotanya," ujarnya.

Heri Widarto dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Metro mengatakan dengan perkembangan serta geliat cagar budaya yang ada saat ini, maka sudah saatnya Metro memiliki road map menuju Kota Pusaka.

“Potensi cagar-cagar budaya Metro yang berada di satu kawasan dan berdekatan tentunya menjadi daya tarik tersendiri terlebih Metro tak memiliki wisata alam seperti daerah lainnya, maka kekuatan sejarah dan cagar budaya dapat menjadi opsi untuk dikembangkan seperti di kota-kota besar lain di Indonesia,” katanya lagi.

Pihaknya juga mengapresiasi perkembangan Kota Metro saat ini yang memiliki perhatian terhadap cagar-cagar budaya.

“Saatnya kita punya road map Kota Pusaka dan semoga pemimpin ke depan akan terus memberi perhatian terhadap pembangunan kebudayaan,” ujarnya.
Baca juga: Kota Metro kirim tujuh calon pengibar bendera pusaka ikut seleksi paskibraka provinsi-nasional