Bandarlampung (ANTARA) - Komisaris Independen PT PLN (Persero) Arcandra Tahar menjadi pembicara pada seminar di Universitas Lampung (Unila), di Bandarlampung,, Sabtu (11/5).
Di Unila, Arcandra Tahar didapuk menjadi pembicara seminar yang bertajuk Strategi dan Kebijakan Peningkatan Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) Menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari instansi pemerintah daerah, akademisi, mahasiswa, dan umum.
Arcandra Tahar mengatakan, energi listrik merupakan satu-satunya energi yang tidak impor hingga saat ini.
Ia menambahkan, mengenai upaya-upaya yang dilakukan dalam transisi energi merupakan tanggung jawab kita semua untuk anak cucu bangsa kelak, sehingga perlu dilakukan tata kelola yang tepat mulai dari sekarang.
Dekan Fakultas Teknik Unila, Dr. Eng. Ir. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc. mengapresiasi atas kesediaan Komisaris PLN Arcandra Tahar untuk menjadi narasumber seminar terkait EBT di Unila.
Menurutnya, transisi energi merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh para sarjana teknik dan insinyur dewasa ini. Apalagi energi baru dan terbarukan merupakan keniscayaan dimana siap atau tidak siap akan dikembangkan dan digunakan oleh semua warga dunia.
"Kami Fakultas Teknik Unila mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas kehadiran Pak Arcandra Tahar sebagai narasumber seminar. Berbekal pengalaman panjang beliau di bidang pengelolaan energi dapat memberikan pencerahan kepada para dosen dan mahasiswa terkait energi baru dan terbarukan," ujarnya pula.
Seusai mengisi seminar, Arcandra melanjutkan kunjungannya ke gudang material PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tanjung Karang serta Distribution Control Center (DCC) dan Lampung Command Center (LCC) yang ada di PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Lampung.
Ia mengapresiasi kondisi gudang material di PLN UP3 Tanjung Karang yang menurutnya bersih, rapi dan sudah lebih baik. Kendati demikian, Arcandra berpesan, konsistensi sangat diperlukan guna mendukung transformasi yang dilakukan PLN seperti halnya tata kelola gudang yang menurutnya sudah lebih baik.
Pengelolaan DCC dan LCC di PLN UP2D Lampung harus dapat menjadi role model transformasi digital. Sebab, menurutnya lagi, LCC dan DCC yang termonitor secara 24 jam dan terintegrasi dengan PLN Mobile merupakan langkah yang sangat mendukung upaya percepatan pelayanan PLN kepada pelanggan.
"Ciri-ciri negara maju di antaranya bersih, indah, masyarakatnya disiplin dan sungguh-sungguh, kita harus bisa menuju ke sana jika ingin dijuluki kelas dunia," ujarnya.
General Manager PLN UID Lampung Sugeng Widodo mengucapkan terima kasih atas kunjungan Komisaris PLN ke Lampung.
"Kedatangan Komisaris PLN sangat memberikan motivasi khususnya kepada insan PLN yang bertugas di daerah. Arahan Komisaris tentunya menjadi gelora semangat untuk bertranformasi terutama dalam upaya perbaikan pelayanan bagi masyarakat," kata Sugeng pula.
Baca juga: PLN Lampung berkomitmen dukung pengembangan sektor pendidikan
Baca juga: PLN ikutsertakan UMKM di Festival Parekraf Lampung
Komisaris PLN Arcandra Tahar jadi pembicara seminar di Unila
Ciri-ciri negara maju di antaranya bersih, indah, masyarakatnya disiplin dan sungguh-sungguh....