Solo (ANTARA) - Ekonom dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Retno Tanding Suryandari membagikan tips terkait cara mengelola tunjangan hari raya (THR).
"Apa saja yang perlu diperhatikan dan dihindari dalam mengelola THR," kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS tersebut di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, salah satu yang harus diperhatikan adalah pentingnya menentukan kebutuhan dasar hari raya seperti konsumsi atau transportasi bagi pekerja yang bekerja di luar kampung halamannya.
“Tentu saja kebutuhan dasar dulu, kebutuhan khusus hari raya yang kita hadapi apa saja. Kalau kita bicara kebutuhan dasar hari raya, pertama harus membayar zakat, kedua mungkin ada utang yang bisa ditutup dengan THR," katanya.
Menurut dia, membayar utang menjadi salah satu hal yang harus diutamakan.
"Selain itu, yang perlu dilakukan adalah mengalokasikan biaya untuk mudik dan juga kebutuhan konsumsi, baik untuk snack maupun makanan besar. Kemudian ada cadangan tak terduga yang perlu dialokasikan juga," katanya.
Ia juga mengingatkan agar uang THR tidak digunakan seluruhnya untuk kebutuhan hari raya. Hal yang juga harus diperhatikan adalah tabungan atau dana cadangan.
"Kalau bisa jangan semua dihabiskan untuk merayakan hari raya. THR bisa dialokasikan untuk tabungan atau untuk investasi dan cadangan darurat," katanya.
Sebagai contoh, dikatakannya, 60 persen dialokasikan untuk kebutuhan hari raya seperti zakat, pembayaran utang, konsumsi, transportasi, dan lain-lain. Sedangkan 40 persen untuk ditabung dan sebagai cadangan dana darurat.
"Dengan rincian 10 persen untuk cadangan tidak terduga dan 30 persen untuk tabungan dan investasi," katanya.
Berita Terkait
Ekonom Indef sebut sosok Faisal Basri jadi inspirasi bagi peneliti muda
Kamis, 5 September 2024 9:13 Wib
Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia
Kamis, 5 September 2024 8:08 Wib
Ekonom sebut pentingnya audit keuangan untuk ungkap kasus biaya denda impor
Sabtu, 10 Agustus 2024 12:08 Wib
Ekonom sebut kasus demurrage tidak terjadi apabila pengadaan telah sesuai
Rabu, 7 Agustus 2024 14:24 Wib
Ekonom UI sebut kenaikan harga pangan dorong penurunan daya beli masyarakat
Selasa, 19 Maret 2024 20:54 Wib
Ekonom sebut perekonomian 2023 mampu tumbuh sesuai prediksi di atas 5 persen
Senin, 5 Februari 2024 20:09 Wib
Ekonom sebut risiko inflasi beras tinggi
Sabtu, 2 September 2023 5:29 Wib
Ekonom nilai tarif baru ojol dapat kerek inflasi
Jumat, 12 Agustus 2022 7:58 Wib