Pasokan ikan teri di Pulau Pasaran Bandarlampung turun

Bandarlampung (ANTARA) -
Pasokan ikan teri asin di Pulau Pasaran Bandarlampung menurun akibat faktor cuaca dan musim sehingga sejumlah perajin terpaksa menghentikan produksi ikan teri asinnya

"Kalau kondisi terang bulan saat ini nelayan sering nginap di laut jadi jarang pulang dan saat pulang itu baru bisa produksi ikan teri asinnya, ini aja kadang produksi kadang ngga tergantung pulang apa ngga nelayannya, ” ujar Inaya salah satu perajin ikan teri asin di Pulau Pasaran, di Bandarlampung, Jumat.

Akibatnya menurut dia, produksi ikan teri asin terhambat dan tidak dapat memenuhi kebutuhan semua perajin ikan teri di Pulau Pasaran.

Biasanya lanjut dia, pasokan teri dari nelayan bisa mencapai 10 hingga 30 ton per hari. Tapi saat ini pasokan berkurang bahkan perajin tak dapat ikan teri dari nelayan.

Ia menyebutkan produksi ikan teri asin saat ini juga tak bisa diprediksi, karena kondisi alam seperti angin laut dan musim. Apabila kondisi alam sedang bagus maka produksi nelayan cukup banyak.

Namun demikian lanjutnya, walaupun produksi ikan teri asin sedang menurun , harga ikan asin teri justru masih sangat stabil dari minggu sebelumnya.

"Untuk harga ikan asin masih stabil walaupun stok pasokan sedikit dan hampir tidak tersedia. Harga ikan asin dijual antara Rp25.000 per kilogram hingga Rp110.000 per kilogram, tergantung kualitas,” ujar Rindi perajin ikan asin teri lainnya.

Rindi menambahkan harga ikan teri nasi kualitas super dijual Rp110.000 per kg, ikan asin teri jengki dijual mulai dari harga Rp.55.000 per kg sampai dengan Rp.65.000 per kg, ikan asin teri buntio dijual dengan harga Rp. 80.000 per kg dan ikan asin cekong dijual dengan harga Rp25.000 per kg.

"Walaupun harga ikan asin teri terbilang stabil namun produksi ikan asin teri di Pulau Pasaran menurun sehingga tidak dapat memenuhi permintaan di pasaran," tambahnya.