Dosen biologi Itera Muhammad Asril raih medali perak olimpiade sains biologi nasional

id lampung, itera, kampus, universitas

Dosen biologi Itera Muhammad Asril raih medali perak olimpiade sains biologi nasional

Dosen biologi Itera Muhammad Asril raih medali perak olimpiade sains biologi nasional (ANTARA/HO-Itera)

Bandarlampung (ANTARA) - Prestasi membanggakan diraih oleh dosen Program Studi Biologi Jurusan Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Muhammad Asril, tepat pada peringatan Hari Guru, Beberapa waktu lalu, Muhammad Asril berhasil meraih medali perak dalam Olimpiade Sains untuk bidang biologi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PT Rihand Creative (ORC) kategori guru/pendidik, yang digelar sejak 19-20 November 2022.

Asril sapaan dosen peraih penghargaan Itera Cendekia Utama Tahun 2022 ini, mengaku mendapatkan informasi olimpiade tersebut dari sosial media miliknya. Selanjutnya Asril tertarik mengikuti olimpiade tersebut untuk mengasah pemahaman keilmuan biologi yang selama ini dirinya ajarkan kepada mahasiswa. Berbekal ilmu yang dimiliki Asril berhasil memperoleh kisaran skor sebesar 70 – 84,5 poin, dan berhasil mendapatkan medali perak.

“Berbekal ilmu yang selama ini saya pelajari, Alhamdulillah dapat memperoleh skor yang baik, dalam perlombaan yang dilangsungkan secara dalam jaringan, dan peserta dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Asril,

“Banyak hal yang terlihat tidak penting di luar sana, akan tetapi sebenarnya adalah sesuatu hal yang bisa menegur diri kita, dan memotivasi kita untuk jauh lebih banyak belajar, jika selama ini belajarnya masih kurang,” jelasnya

Lebih lanjut Asril menjelaskan, olimpiade yang diselenggarakan oleh PT Rihand Creative mengusung beberapa bidang studi perlombaan, yaitu matematika, fisika, kimia, biologi, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa mandarin, pedagogik dan beberapa cabang ilmu lainnya. Asril juga mengatakan kegiatan perlombaan ini terbagi menjadi dua yaitu Olimpiade dengan pelaksanaan ujian secara daring dan konferensi makalah.

Peserta yang mengikuti perlombaan ini berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta, Jawa Barat, Bengkulu, Riau, Sumatera Utara,  Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah dan Bangka Belitung. Sebanyak 477 peserta dari berbagai daerah mengikuti kompetisi ini.

Atas prestasi yang diperoleh, yang diumumkan tepat di Hari Guru, Asril berpesan agar para dosen dan mahasiswa terus berani untuk mengikuti berbagai kompetisi, karena dapat menambah pengalaman sekaligus sebagai tolok ukur, sejauh mana penguasaan ilmu yang dimiliki, saat ini.

“Banyak hal yang terlihat tidak penting di luar sana, akan tetapi sebenarnya adalah sesuatu hal yang bisa menegur diri kita, dan memotivasi kita untuk jauh lebih banyak belajar, jika selama ini belajarnya masih kurang,” tutup Asril yang tengan menempuh Pendidikan doctor.