Kasal: Indonesia butuh Angkatan Laut yang kuat
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan angkatan laut yang kuat dan marinir yang hebat.
"Karena tapal kedaulatan kita berada di laut dan garis pantai yang harus kita jaga amatlah panjang," kata Yudo dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Kasal (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono dalam peringatan HUT ke-77 Korps Marinir di Sarang Petarung Marinir, Cilandak, Jakarta, Selasa, yang ditayangkan secara daring.
"Hari ini, untuk menang perang tidak cukup dengan semangat membara meskipun itu adalah modal utama. Hari ini menang perang tidak cukup dengan mental baja, karena musuh telah melangkah jauh dengan teknologinya," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Yudo, TNI AL dan Marinir di dalamnya harus terus dibangun dengan prajurit yang profesional dan alutsista yang modern untuk menjadi kekuatan yang benar-benar tangguh.
Menurut dia, Korps Marinir akan berdiri paling depan apabila negara dalam situasi terancam.
"Jika negara terancam, maka marinir pasti berdiri paling depan, tidak peduli nyawa yang menjadi taruhan. Prajurit marinir yang selalu hadir dan menjadi solusi ketika rakyat dan negara ini membutuhkan," ujarnya.
Prajurit Korps Baret Ungu, kata dia, selama ini tidak pernah mengedepankan ego dan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan sebagai prajurit matra laut yang menjadi pembeda di setiap laga.
"Marinir adalah hantu yang menakutkan bagi setiap lawan, sekaligus simbol prajurit yang rendah hati dan humanis dengan kesadaran tinggi bahwa mereka adalah tentara rakyat yang haram merugikan dan menyakiti hati rakyat," tegas Yudo.
"Karena tapal kedaulatan kita berada di laut dan garis pantai yang harus kita jaga amatlah panjang," kata Yudo dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Kasal (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono dalam peringatan HUT ke-77 Korps Marinir di Sarang Petarung Marinir, Cilandak, Jakarta, Selasa, yang ditayangkan secara daring.
"Hari ini, untuk menang perang tidak cukup dengan semangat membara meskipun itu adalah modal utama. Hari ini menang perang tidak cukup dengan mental baja, karena musuh telah melangkah jauh dengan teknologinya," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Yudo, TNI AL dan Marinir di dalamnya harus terus dibangun dengan prajurit yang profesional dan alutsista yang modern untuk menjadi kekuatan yang benar-benar tangguh.
Menurut dia, Korps Marinir akan berdiri paling depan apabila negara dalam situasi terancam.
"Jika negara terancam, maka marinir pasti berdiri paling depan, tidak peduli nyawa yang menjadi taruhan. Prajurit marinir yang selalu hadir dan menjadi solusi ketika rakyat dan negara ini membutuhkan," ujarnya.
Prajurit Korps Baret Ungu, kata dia, selama ini tidak pernah mengedepankan ego dan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan sebagai prajurit matra laut yang menjadi pembeda di setiap laga.
"Marinir adalah hantu yang menakutkan bagi setiap lawan, sekaligus simbol prajurit yang rendah hati dan humanis dengan kesadaran tinggi bahwa mereka adalah tentara rakyat yang haram merugikan dan menyakiti hati rakyat," tegas Yudo.