Bontang (ANTARA) - Keluarga Nurdin hidup di tengah keterbatasan di Dusun Salo Samelang RT 006, Desa Santan Ilir, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Tinggal di rumah berdinding dan beratapkan daun nipah yang sebagian atapnya sudah bocor, Nurdin dan keluarga pun hanya tinggal di atas tanah milik orang lain.
Dalam kondisi sakit stroke, Nurdin tak bisa lagi bekerja mencari nafkah. Alhasil, istri Nurdin lah yang menjadi tulang punggung untuk dapat menghidupi dia dan ketiga anaknya. Dengan berprofesi sebagai pembuat sapu lidi, dalam sehari, istri Nurdin mampu membuat 6 ikat sapu lidi dengan harga Rp1.500 per ikat.Namun, hasil jerih payahnya tak langsung menghasilkan lantaran tidak semua laku dalam sehari.
Kepada tim KSPS bersama owner Panrita Lopi, Nurdin dan istrinya mengaku sempat berhutang beras demi memenuhi kebutuhan perutnya untuk menyambung hidup.
Ketua Panitia program Bangun Rumah Dhuafa Asep Gumilar yang juga Kepala Unit Dompet Dhuafa Kota Bontang mengatakan pihaknya sejak dilakukan survei 29 Agustus 2021 lalu, Nurdin dan keluarga adalah sasaran program kolaborasi bangun rumah dhuafa.
Kolaboraksi Bangun Rumah Dhuafa yang digagas oleh Dompet Dhuafa Kaltim dan Relawan Infaq Marangkayu beserta Komunitas dan UMKM yang berada di Kota Bontang telah berhasil membangunkan sebuah unit rumah baru layak huni untuk Nurdin dan Keluarga.
“Pengerjaan Rumah Pak Nurdin memakan waktu kurang lebih sebulan lamanya. Dimulai pada tanggal 13 Oktober dan selesai pada tanggal 14 November 2021 ini. Pembangunan tersebut dikerjakan oleh Para Relawan yang dibantu warga sekitar,” terang Asep.
Penyerahan Rumah Baru ini dihadiri langsung oleh Kepala Desa Santan Ilir Ibu Madinah Hamid, Sekdes Pak Samsul, Ketua RT 006 Ibu Sitti Fatimah, Kepala Unit Dompet Kota Bontang Asep Gumilar, Ketua Relawan Infaq Marangkayu Safrijal serta para Ketua Komunitas diantaranya Mbak Yanty dari DBS (Komunitas Darah Bugis Se Dunia), Bunda Fathimah dari OBB (Organisasi Bontang Berbagi) yang juga terlibat dalam Kolaboraksi Bangun Rumah Dhuafa.
Dompet Dhuafa Kaltim berkomitmen berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan Kaltim Berdaulat dan juga sebagai bentuk komitmen dalam upaya memuliakan Dhuafa dengan cara menyediakan hunian yang layak.
Tak hanya itu, karena kediaman Nurdin tak memiliki listrik, pihak yang terlibat dalam kolaboraksi pun berhasil menyambungkan listrik ke rumah Nurdin. .
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam Pelayanan, Pembelaan dan Pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.