Cirebon (ANTARA) - Air bersih menjadi unsur terpenting dalam kehidupan manusia, bahkan lebih dari setengah tubuh manusia terdiri dari air. Tidak hanya untuk dikonsumsi, air juga digunakan manusia untuk kebutuhan penting lainnya seperti sanitasi, produksi, maupun kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia sendiri, ketersediaan air bersih belum seluruhnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas.
Dampaknya, banyak masyarakat di wilayah sulit air harus bersusah payah memenuhi kebutuhan air bersih harian. Walaupun Indonesia terletak di wilayah tropis dengan curah hujan tinggi tidak menghindarkan masyarakat dari kesulitan air bersih.
Seperti yang dirasakan masyarakat Desa Cupang, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon. Terletak di dataran tinggi tidak serta merta memudahkan masyarakat mendapatkan sumber mata air yang dapat dimanfaatkan bersama.
Distribusi air dari sumber mata air menuju rumah warga menjadi kendala selama ini yang belum terpecahkan.
Terlebih desa mereka didominasi dengan batuan keras yang menyulitkan mereka membuat sumur mata air dari dalam tanah.
Mendengar hal itu, Generali sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terbesar di Indonesia menggandeng Dompet Dhuafa untuk menyalurkan wakaf air bersih dari salah satu nasabahnya yaitu Almarhum Engkan Karnaen di Desa Cupang pada Senin (18/10/2021).
Wakaf air bersih yang dimaksud merupakan pipanisasi dari sumber mata air dan pembangunan fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus) untuk warga desa agar dapat dimanfaatkan bersama.
Pada kesempatan tersebut Generali Indonesia (PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia) diwakili oleh Agus Ismail sebagai Manajemen Sahabat Berbagi dan Nano Sutrisno selaku Head of Strategic Acquisitions, Affinity, & Bancassurance.
"Dari hasil survey langsung, kita tahu bahwa sebegitu hebatnya wakaf ini untuk kemaslahatan umat. Mereka yang selama ini terkendala dengan air sudah mulai memanfaatkan air hasil dari wakaf melalui Dompet Dhuafa. Tentunya ini akan membuat semangat yang luar biasa untuk kita semua wakaf itu merupakan pahala yang seharusnya sangat dirindukan oleh seluruh umat muslim," terang Agus Ismail sebagai Manajemen Sahabat Berbagi.
Selanjutnya Nano juga mengajak seluruh masyarakat terutama umat muslim untuk memulai melakukan perjalanan wakaf.
Nano menyampaikan melihat betapa besarnya dampak positif yang dapat dihadirkan membuat wakaf menjadi solusi alternatif bagi banyaknya problematika di dalam masyarakat selama ini.
Banyak sekali instrumen keuangan seperti asuransi untuk memudahkan proses wakaf melalui platform digital Aku Berbagi dan Sahabat Berbagi dan Generali Indonesia yakin bahwa Dompet Dhuafa juga dipilih karena memiliki kredibilitas tinggi sebagai menjadi lembaga yang terpercaya dalam mengelola aset wakaf dengan tepat sasaran.
"Dengan sekian banyak instrumen seharusnya wakaf itu menjadi mudah dan dapat menjadi gaya hidup, setiap orang harus memulai perjalanan wakafnya dan mitra terpercaya seperti Dompet Dhuafa adalah salah satu kunci kesuksesan kita untuk menunaikan perjalanan wakaf tersebut," sambungnya.
Pemilihan lokasi tersebut bukan tanpa alasan, Dompet Dhuafa Jawa Barat selaku pelaksana program menjelaskan bagaimana riset dan survey yang dilakukan mengedepankan kebutuhan masyarakat sekitar.
Permasalahan air bersih di Desa Cupang adalah sesuatu yang harus dientaskan demi kesejahteraan masyarakat, tanpa ada air bersih akan mendatangkan masalah baru seperti masalah kesehatan karena buruknya sanitasi.
"Pemilihan tempat ini karena adanya kebutuhan akan air bersih di desa ini. Kita semua tau air bersih adalah kebutuhan utama bagi manusia, jadi kita bisa sama-sama mengetahui berapa membutuhkannya desa ini kepada air bersih. Maka dari itu kami mengucapkan banyak terimakasih khususnya kepada Generali yang sudah mewujudkan adanya air bersih dan MCK melalui pipanisasi wakaf air bersih dari almarhum Engkan Karnaen," ucap Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Barat, Andriansyah.
Berdirinya fasilitas MCK dan terpipanisasi air bersih ke rumah-rumah warga jelas sangat memudahkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Kebutuhan minum, memasak, mandi, dan mencuci menjadi lebih mudah dan lebih bersih dibandingkan dengan sebelumnya. Sebanyak kurang lebih 152 jiwa di Desa Cupang merasakan manfaat dari wakaf air bersih dan pipanisasi dari Generali dan Dompet Dhuafa.
"Saya mewakili masyarakat Desa Cupang khususnya di Blok Desa mengucapkan banyak terima kasih kepada Generali dan Dompet Dhuafa. Walaupun desa kami berada di pegunungan seperti ini akan tetapi sumber mata air yang dapat dimanfaatkan sangat jarang. Kandungan batuan keras yang ada di bawah tanah menyulitkan warga membuat sumur mata air untuk kebutuhan sehari-hari," jelas Edi Kastara selaku Sekretaris Desa Cupang.
Dompet Dhuafa sebagai lembaga philantrophy membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada siapa saja yang memiliki visi untuk membatu sesama.
Melalui program pipanisasi air bersih Dompet Dhuafa dan Generali memberikan contoh tentang bagaimana manfaat dari wakaf yang mampu menyelesaikan masalah kehidupan masyarakat banyak.
Ke depan, semoga gerakan wakaf mampu diimplementasikan kedalam berbagai macam kegiatan baik lainnya demi membantu masyarakat terutama dhuafa.
"Terima kasih kepada para donatur terutama Generali dan Dompet Dhuafa, alhamdulillah dengan dibangunnya MCK umum ini masyarakat sangat terbantu. Sebelumnya saat musim kemarau masyarakat sangat kekurangan air, sangat sulit sekali dan haru mengambil dibawah sana. Dengan adanya bantuan ini kami alhamdulillah lebih mudah dan tempatnya juga bersih, dulu itu susah haru pakai ember dulu untuk mencuci karena tempatnya tidak layak," papar salah satu ibu penerima manfaat yang sedang mencuci di MCK dari Generali dan Dompet Dhuafa.
TENTANG DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Dompet Dhuafa alirkan manfaat besar bagi masyarakat Desa Cupang Cirebon
Walaupun desa kami berada di pegunungan seperti ini akan tetapi sumber mata air yang dapat dimanfaatkan sangat jarang. Kandungan batuan keras yang ada di bawah tanah menyulitkan warga membuat sumur mata air untuk kebutuhan sehari-hari, jelas Edi Kast