Satu lagi dokter di Kotim gugur setelah terpapar COVID-19

id dokter rsud sampit,rsud murjani sampit,kotawaringin timur,kotim,kalteng,meninggal dunia

Satu lagi dokter di Kotim gugur setelah terpapar COVID-19

Shalat jenazah dilaksanakan saat acara penghormatan terakhir terhadap almarhumah dr Endang Retno Junita, Sp.Rad di halaman belakang RSUD dr Murjani Sampit, Senin (2/8/2021). ANTARA/HO-Pemkab Kotim

Sampit (ANTARA) - Duka kembali menyelimuti keluarga besar RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah karena satu lagi dokter di rumah sakit itu wafat setelah terpapar COVID-19 yaitu dr Endang Retno Junita, Sp.Rad.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya tenaga kesehatan kami dr Endang yang merupakan dokter spesial radiologi, hari ini karena kasus terkonfirmasi COVID-19," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur (Kotim) Umar Kaderi di Sampit, Senin.

Endang wafat pada Senin pagi setelah sempat dirawat beberapa hari di RSUD dr Murjani Sampit setelah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Kondisinya dikabarkan sempat membaik, namun kemudian kembali memburuk dan tidak terselamatkan.

Umar mengatakan, dr Endang adalah salah satu dokter spesialis yang mempunyai dedikasi dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas di Kabupaten Kotawaringin Timur. Pihaknya merasa sangat kehilangan atas kepergian dokter spesialis tersebut.

Umar menyebut, sampai saat ini kita sudah ada lima orang tenaga kesehatan di daerah ini yang wafat setelah terpapar COVID-19. Ada yang meninggal saat dirawat di ruang isolasi, ada pula yang saat masa pemulihan.

"Yaitu Pak Harles dari Puskesmas Parenggean I, Pak Ishak Kasubbag TU Puskesmas Bapinang, dr Febby Yudha Herlambang yang saat itu menjabat Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Naris yang merupakan dokter spesialis mata, dan hari ini dr Endang," kata Umar.

Unaty berharap ini adalah tenaga kesehatan yang terakhir yang meninggal akibat terkonfirmasi COVID-19. Dia berharap pandemi COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur bisa segera berakhir sehingga beban tenaga kesehatan untuk melayani pasien COVID-19 semakin berkurang.

Manajemen RSUD dr Murjani Sampit diwakili dokter senior yaitu dr Deni Muda Perdana mengatakan bahwa almarhumah merupakan salah satu terbaik yang telah mengabdi dengan tulus di rumah sakit itu.

"Almarhumah sudah 11 tahun mengabdi, dan merupakan salah satu dokter spesialis terbaik di RSUD dr Murjani Sampit. Kami meminta kepada seluruh teman-teman di RSUD dr Murjani Sampit agar mengampuni segala dosa dan kekhilafan almarhumah," kata Deni.

Dia juga memohon doa kepada masyarakat agar seluruh pasien, khususnya penderita COVID-19, termasuk beberapa dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang sedang dirawat, bisa segera sembuh.

Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor juga menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya dr Endang. Dia mendoakan agar perjuangan almarhumah dan seluruh tenaga kesehatan lainnya mendapat balasan terbaik dari Allah SWT.

Dia mengimbau masyarakat tidak menyia-nyiakan perjuangan para tenaga kesehatan yang merupakan pejuang dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini. Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan agar pandemi ini segera berakhir.

"Pemerintah daerah tentu merasa sangat kehilangan. Kita berharap dan berdoa agar para tenaga kesehatan yang wafat, diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Mari kita bersama-sama terus berjuang mengatasi pandemi ini," kata Halikinnor.

Sementara itu, penghormatan terakhir diberikan keluarga besar RSUD dr Murjani saat melepas jenazah dr Endang. Jenazah pejuang COVID-19 itu dishalatkan di halaman belakang rumah sakit tersebut.

Bupati Halikinnor dan sejumlah pejabat lainnya turut melaksanakan shalat jenazah. Selanjutnya jenazah dr Endang dimakamkan diiringi mendung yang menggelayuti langit Kota Sampit.