Tulangbawang (ANTARA) - Harga singkong di Kabupaten Tulangbawang Provinsi Lampung naik tipis dari Rp1.000/kg menjadi Rp1.200 perkilogram sehubungan permintaan atas komoditas tersebut cenderung meningkat.
Salah seorang pedagang pengumpul singkong di Menggala Kabupaten Tulangbawang, Sabtu, mengatakan bahwa pabrik singkong setempat membeli singkong dari petani dengan harga rata-rata Rp1.200/kg.
"Harga singkong cukup tinggi dipicu oleh permintaan yang meningkat, sedangkan pasokan singkong dari petani terbatas," kata Ari, petani sekaligus pengusaha pengumpul singkong di Menggala Tulangbawang.
Menurut dia, perdagangan singkong dalam beberapa pekan terakhir meningkat volumenya.
Harga jual singkong perlahan naik seiring dengan peningkatan permintaan pasokan dari pabrik.
"Awal Maret lalu harga singkong masih berkisar Rp1.000 per kilogram, dan sekarang dihargai Rp1.200per kilogram," ujar Ari
Dia menyatakan, tingginya harga jual singkong di tingkat pabrik karena pasokan singkong dari petani semakin sedikit, sementara jumlah pabrik pengolahan singkong banyak bermunculan sehingga berebut pengadaan bahan baku singkong.
Sementara areal kebun singkong semakin menyempit, karena hampir sebagian petani mengembangkan tanaman padi dan budi daya karet maupun kelapa sawit.
Kebanyakan pabrikan menggalang kemitraan dengan petani singkong, yaitu pihak pabrik memberikan jaminan harga jual dan petani menyiapkan pasokan singkong yang diperlukan.
Ramdan , warga Penawar, mengatakan sekarang musim kemarau dan cuacanya cocok untuk menanam singkong.
Ia mengemukakan, petani yang berlokasi di daerah kering (daratan) cenderung bertahan menanam singkong, ada juga yang beralih mengembangkan tanaman karet.
Beberapa petani di Tulangbawang sekarang sudah mulai panen singkong.
Harga singkong di Tulangbawang naik
Harga singkong tinggi dipicu oleh permintaan yang meningkat, sedangkan pasokan singkong dari petani terbatas