Pemprov Lampung gelar Festival Kopi 2020

id festival kopi, lampung, dinas perdagangan, baristas, dekranasda,kopi lampung

Pemprov Lampung gelar Festival Kopi 2020

Ketua Dekranasda Lampung Riana Sari Arinal, di Festival Kopi 2020 (ANTARA/HO)

Tingkat konsumsi kopi di Lampung saat ini baru mencapai 1,4 kilogram per kapita per tahun

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyelenggarakan Festival Kopi 2020 untuk menggairahkan industri kopi yang terdampak pandemi COVID-19.

"Kegiatan ini dapat memotivasi pelaku usaha untuk lebih kreatif, sehingga bisa memunculkan produk baru khas Lampung berbahan dasar kopi," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Satria Alam, di Bandarlampung, Rabu. 

Ia menyebutkan, tingkat konsumsi kopi di Lampung saat ini baru mencapai 1,4 kilogram per kapita per tahun.

Menurutnya, hal itu menunjukkan potensi pasar masih sangat besar, dengan adanya inovasi-inovasi ini, kondisi industri kopi Lampung akan lebih baik dan akhirnya bermuara kepada kesejahteraan petani kopi Lampung.

Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mengatakan, dampak dari pendemi ini tidak hanya mengakibatkan permasalahan pada sektor kesehatan manusia, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi termasuk di dalamnya bidang usaha industri kopi di Provinsi Lampung.

"Saat ini terjadi perlambatan ekonomi dikarenakan adanya pembatasan ruang gerak dan interaksi antara manusia," katanya pula.

Menurutnya, Festival Kopi Lampung tahun 2020 merupakan upaya nyata Pemprov Lampung untuk menggairahkan kembali kegiatan ekonomi di daerah dan mengurangi dampak negatif pandemi ini, sehingga bidang usaha industri kopi dapat bangkit kembali.

Riana Sari mengatakan Festival Kopi yang mengagendakan kegiatan kompetisi barista dan lomba tata hidangan makanan berbahan kopi itu, secara umum bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah brand image kopi robusta Lampung.

Ia menjelaskan, festival itu diharapkan dapat meningkatkan pemasaran produk secara offline dan online serta akan tumbuh inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan olahan kopi di kalangan masyarakat Indonesia.

Dampak selanjutnya dapat meningkatkan konsumsi kopi per kapita dalam negeri, dan secara khusus kejuaraan barista ini bertujuan untuk menghasilkan minuman kopi dengan bahan baku yang khas dari Provinsi Lampung.

Nantinya, Lampung memiliki suatu menu wajib minuman kopi khas Lampung yang disajikan pada hotel dan coffee shop, sedangkan lomba tata hidang makanan berbahan kopi diharapkan mampu memunculkan menu-menu makanan baru yang menggunakan bahan dasar kopi menjadi menu alternatif pilihan bagi para pelaku usaha kuliner di Provinsi Lampung.

"Saya sangat antusias dengan acara ini, mudah-mudahan dengan terselenggaranya acara ini, Provinsi Lampung ke depan akan mempunyai satu menu kopi yang sangat khas, dan diwajibkan untuk tamu yang datang ke Lampung," ujar Riana Sari Arinal.
Baca juga: Warkop WAW sebut minum kopi untuk kesehatan
Baca juga: Di tengah pandemi, harga kopi Lampung turun jadi Rp19.500 per kilogram
Baca juga: Saat pandemi COVID-19, produksi kopi di Lampung justru naik